Banjir Landa Jakarta: Pejaten, Kebon Pala, dan Cawang Terdampak, Warga Dievakuasi

Hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak Sabtu malam hingga Minggu menyebabkan banjir di sejumlah wilayah, termasuk Pejaten Timur, Kebon Pala, dan Cawang. Di Kelurahan Pejaten Timur, Jakarta Selatan, banjir dengan ketinggian mencapai 1 hingga 1,5 meter sempat merendam pemukiman warga. Sekitar 51 kepala keluarga atau 300 jiwa terdampak, terutama di lima RT seperti RT 8 RW 5, RT 17 RW 7, dan RT 1 RW 7. Kini air berangsur surut, wilayah ini tetap dalam pantauan karena lokasinya berdekatan dengan Kali Ciliwung dan menerima kiriman air dari wilayah Bogor. Bantuan berupa sembako dan air mineral telah disalurkan kepada warga, dan petugas BPBD bersama tim gabungan terus bersiaga.

Situasi serupa terjadi di Kebon Pala, Jakarta Timur, di mana ketinggian banjir sempat mencapai 1,8 meter. Hingga malam, banjir mulai surut meski masih menggenang di beberapa titik. Sekitar 200 warga telah dievakuasi ke posko pengungsian di SD Kampung Melayu dan Masjid Ittihadul Ikhwan, meski sejumlah warga memilih bertahan di rumah. Tim gabungan juga sempat mengevakuasi seorang ibu hamil dari rumah yang terendam. Banjir di wilayah ini diperparah oleh luapan Kali Ciliwung yang melintas di dekat permukiman.

Sementara itu, kondisi di Cawang, Jakarta Timur, sudah mulai kembali normal. Underpass Cawang yang sebelumnya tergenang air setinggi 30 hingga 50 cm, kini sudah kering. Genangan air yang sempat menyebabkan kemacetan parah di beberapa titik seperti arah tol Jagorawi dan Jalan Raya Cawang menuju Bekasi kini tidak lagi menghambat arus lalu lintas. Curah hujan yang mulai menurun menjadi faktor utama surutnya air di kawasan ini.

Banjir juga melumpuhkan sejumlah akses jalan lain seperti Jalan Haji Nawi menuju Pondok Indah dan Jalan TB Simatupang di Cilandak. Kendaraan, termasuk ojek online, terpaksa berhenti akibat genangan air yang mencapai setengah meter. Saluran drainase yang tak mampu menampung debit air hujan diduga menjadi penyebab meluapnya air ke jalan.

Di sektor pendidikan, banjir juga merendam MTsN 23 Jakarta di Pejaten Timur. Air setinggi 1,5 meter menggenangi sekolah, merusak peralatan seperti bangku, meja, dan perangkat elektronik. Pihak sekolah berharap pemerintah dapat membantu relokasi kegiatan belajar ke lantai atas untuk menghindari kerusakan serupa di masa depan.

Situasi banjir di Jakarta saat ini masih terus dipantau oleh tim gabungan dan BPBD, mengingat curah hujan masih berpotensi tinggi dan risiko kiriman air dari hulu seperti Bogor masih bisa terjadi dalam waktu dekat. Pemerintah daerah mengimbau warga untuk tetap waspada dan segera mengungsi jika air kembali naik.