Serangan Balasan Palestina dan Iran Guncang Israel dan AS, Militer Israel Dihadapkan pada Krisis Psikologis dan Peralatan

Brigada Palestina dan Iran melancarkan serangan terkoordinasi ke Israel dan pangkalan militer AS, sementara tentara Israel alami tekanan psikologis dan krisis kendaraan tempur.

Jul 14, 2025 - 08:44
 0
Serangan Balasan Palestina dan Iran Guncang Israel dan AS, Militer Israel Dihadapkan pada Krisis Psikologis dan Peralatan

Ketegangan di Jalur Gaza dan Timur Tengah kembali memuncak setelah serangkaian serangan terkoordinasi dilancarkan oleh kelompok perlawanan Palestina dan Iran terhadap target militer Israel dan Amerika Serikat. Pada Kamis, 10 Juli 2025, Brigada Alhassam melancarkan serangan terhadap tank Merkava milik militer Israel menggunakan ranjau darat berkekuatan tinggi yang telah dipasang sebelumnya di wilayah barat Dayah Hanyis, Gaza Selatan. Di waktu yang hampir bersamaan, Brigada Al-Quds juga melakukan penembakan roket ke markas komando dan kontrol militer Israel yang terletak di Gunung Surani, wilayah Tufah, Gaza Utara.

Serangan-serangan tersebut menandai meningkatnya aktivitas perlawanan bersenjata yang menargetkan kendaraan lapis baja, markas militer, dan konsentrasi pasukan Israel. Salah satu serangan paling mencolok terjadi saat sniper dari Brigada Al-Quds berhasil menembak seorang tentara Israel dari lubang kecil di dinding bangunan. Momen tersebut direkam dan diunggah ke media pada Jumat, 11 Juli 2025, memperlihatkan jatuhnya korban di lokasi strategis Gunung Surani.

Sementara itu, dua tentara Israel dilaporkan terluka akibat serangan anti-tank yang mengenai kendaraan mereka dalam pertempuran di Gaza Utara. Dalam laporan terpisah, Iran juga melancarkan serangan balistik terhadap pangkalan udara Amerika Serikat di Hatar pada 23 Juni 2025 sebagai respons terhadap serangan AS terhadap tiga fasilitas nuklir Iran. Salah satu rudal berhasil menghantam kubah geodesik yang digunakan untuk sistem komunikasi aman milik militer AS. Citra satelit menunjukkan kubah tersebut rusak parah, dan Pentagon pun mengonfirmasi kerusakan meski menyebutkan bahwa operasional pangkalan tetap berlanjut.

Di tengah eskalasi ini, laporan dari media Israel menunjukkan krisis internal yang dihadapi militer mereka. Channel 12 Israel mengungkap bahwa puluhan ribu tentara mengalami gangguan psikologis akibat pertempuran berkepanjangan. Lebih dari sepertiga korban luka sejak awal perang mengalami trauma mendalam, dan sekitar 20.000 tentara diketahui pulang dari medan tempur dengan gangguan stres pasca trauma. Diperkirakan jumlah ini akan meningkat seiring eskalasi konflik yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda.

Tak hanya itu, tentara Israel kini dilaporkan mengalami kekurangan kendaraan tempur setelah berbulan-bulan berkonflik dengan Hamas. Menurut laporan surat kabar Yediot Ahronot, IDF kini menggunakan kendaraan lapis baja dan bulldozer hasil sewa dari kontraktor sipil. Kebocoran video yang memperlihatkan tentara Israel bertempur tanpa perlindungan hingga tewasnya tujuh personel unit elite akibat ledakan ranjau memperkuat dugaan bahwa militer Israel sedang berada dalam kondisi logistik dan moral yang kritis. Langkah menyewa kendaraan ini disebut sebagai bukti nyata merosotnya kesiapan tempur Israel sejak pecahnya perang pada 7 Oktober 2023.

Serangkaian serangan terkoordinasi dari kelompok perlawanan Palestina dan Iran, ditambah dengan kondisi internal militer Israel yang semakin memprihatinkan, memperlihatkan dinamika konflik yang kini tak hanya berlangsung di medan perang, tapi juga dalam aspek psikologis, logistik, dan strategi jangka panjang. Ketegangan yang terus meningkat diprediksi akan membawa perubahan besar dalam lanskap geopolitik kawasan jika tidak segera diredakan oleh intervensi diplomatik yang kuat.

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0