Iran Kecam Keras Serangan Udara Israel ke Yaman, Sebut Sebagai Kejahatan Kemanusiaan

Pemerintah Iran secara tegas mengecam serangan udara yang dilakukan Israel terhadap sejumlah wilayah di Yaman yang dikuasai kelompok Houthi. Dalam pernyataan resmi yang disampaikan pada Senin, 7 Juli, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Ismail Bahai, menyebut serangan tersebut sebagai bentuk agresi terang-terangan yang melanggar hukum internasional dan merupakan kejahatan sionis yang terus berulang.

Iran menilai kekebalan hukum yang dinikmati Israel dalam berbagai tindakan militernya merupakan akibat langsung dari dukungan politik dan militer yang terus mengalir dari Amerika Serikat dan sejumlah negara Barat. Bahai menuding bahwa dukungan ini telah membuka celah bagi Israel untuk melanjutkan agresi militernya, termasuk ke negara-negara di kawasan Timur Tengah.

Serangan udara Israel tersebut terjadi pada Minggu malam, 6 Juli, hingga Senin hari. Target serangan dilaporkan mencakup fasilitas sipil dan infrastruktur penting seperti pelabuhan Al-Hudaidah, Ras Isa, Assalif, serta pembangkit listrik di Ras Hati. Menurut Iran, Israel telah berulang kali menyerang infrastruktur ekonomi Yaman, termasuk fasilitas penyimpanan makanan, yang dikategorikan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.

Ismail Bahai menyerukan kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk segera mengakhiri kelambanan dan sikap diam terhadap tindakan Israel. Ia menekankan pentingnya akuntabilitas terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam kejahatan perang, serta mendesak seluruh pemerintahan di kawasan untuk memikul tanggung jawab moral dan hukum dalam menentang tindakan genosida terhadap rakyat Palestina.

Serangan ini menjadi insiden pertama sejak diumumkannya gencatan senjata antara Iran dan Israel setelah konflik bersenjata selama 12 hari antara kedua negara tersebut. Iran memperingatkan bahwa kelanjutan agresi semacam ini akan semakin memperburuk di kawasan dan mengancam stabilitas regional.