Iran Klaim Siap Serang Israel Setiap Hari Selama Dua Tahun, Kecam Serangan AS dan Israel
Jenderal IRGC Iran menyatakan kesiapan serangan harian ke Israel selama dua tahun, sementara Menlu Iran mengecam agresi AS dan Israel sebagai pelanggaran hukum internasional.

Iran menyatakan kesiapan militernya untuk menghadapi konflik berkepanjangan dengan Israel, bahkan mengklaim mampu melakukan serangan setiap hari selama dua tahun. Pernyataan ini disampaikan oleh Jenderal Garda Revolusi Iran (IRGC), Ibrahim Jabari, yang menegaskan bahwa kekuatan rudal Iran belum sepenuhnya ditampilkan ke publik dan pasukan bersenjata negara itu dalam kondisi siaga penuh. Jabari juga mengungkap bahwa Iran memiliki jaringan fasilitas rudal bawah tanah yang sangat besar dan dirancang untuk menopang peperangan jangka panjang tanpa gangguan.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Arakji, mengecam keras serangan yang dilancarkan Amerika Serikat dan Israel terhadap wilayah Iran, termasuk terhadap fasilitas nuklir damai. Dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Brasil, Mauro Vieira, di sela-sela KTT BRICS yang berlangsung di Rio de Janeiro, Arakji menuduh serangan tersebut sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional. Ia memuji sikap Brasil yang dianggap lebih netral dan kritis terhadap tindakan sepihak Israel yang menurutnya tidak mungkin terjadi tanpa dukungan penuh dari Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa.
Dalam pertemuan lainnya, Arakji bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, untuk membahas eskalasi konflik dan dampaknya terhadap stabilitas regional. Lavrov secara tegas menyatakan bahwa Rusia menolak segala bentuk serangan terhadap Iran, termasuk terhadap program nuklir yang dinyatakan sebagai proyek damai. Lavrov menekankan pentingnya menegakkan prinsip-prinsip hukum internasional dan menyelesaikan konflik melalui jalur diplomasi.
Selain Brasil dan Rusia, Arakji juga mengadakan pembicaraan diplomatik dengan perwakilan dari Tiongkok, Turki, Mesir, dan India. Dalam seluruh pertemuan tersebut, ia mendesak agar komunitas internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa dan negara anggota, mengambil sikap tegas untuk mencegah kejahatan perang dan mendorong akuntabilitas global atas serangan yang dianggap melanggar kedaulatan Iran.
Pernyataan-pernyataan dari para pejabat tinggi Iran ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan Timur Tengah pasca serangkaian serangan udara dan operasi militer yang dilakukan Israel dan AS. Iran menegaskan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam dan siap menghadapi segala bentuk agresi dengan kekuatan penuh, sembari terus menggalang dukungan diplomatik dari negara-negara mitra strategisnya.
What's Your Reaction?






