Dalam konferensi pers bersama yang digelar di Wina pada Kamis, 10 Juli 2025, para Menteri Luar Negeri dari Jerman, Israel, dan Austria menyampaikan pandangan tegas terkait situasi geopolitik di Timur Tengah. Menteri Luar Negeri Jerman, Johan Vadful, menyerukan agar Iran memanfaatkan pengaruhnya untuk menekan kelompok militan Hauti di Yaman. Permintaan tersebut bertujuan menghentikan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah yang belakangan semakin mengkhawatirkan. Vadful menegaskan bahwa Jerman mengecam keras aksi kekerasan tersebut dan mendesak Iran untuk menunjukkan tanggung jawabnya, tidak hanya terkait program nuklir, tetapi juga terhadap stabilitas kawasan secara keseluruhan.
Menteri Luar Negeri Israel, Jidon Sar, dalam kesempatan yang sama menyatakan komitmen negaranya dalam upaya pembebasan sandera dan mencapai gencatan senjata di Gaza. Ia menyebutkan bahwa proses negosiasi yang berlangsung di Doha telah memasuki hari kelima dan menunjukkan perkembangan positif. Sar juga meminta negara-negara Eropa untuk mengevaluasi pendekatan mereka terhadap ancaman dari kelompok Hauti, yang menurutnya menjadi ancaman serius bagi perdamaian dan keamanan global.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Austria, Beat Minel Risinger, menyampaikan keprihatinan atas rencana Israel yang ingin menduduki dan mengusir warga Palestina dari wilayah Gaza. Austria menegaskan bahwa wilayah Gaza harus tetap menjadi bagian dari Palestina dan mengingatkan Israel untuk mematuhi hukum internasional dalam penanganan konflik dan terorisme. Ketiga negara menyampaikan sikap diplomatik mereka dalam forum tersebut sebagai bagian dari dialog lanjutan dengan Uni Eropa mengenai stabilitas regional dan keamanan global.