TNI AU Resmikan Regu Wings Suite Kopasgard, Penerjun Elit Pertama di Indonesia

TNI Angkatan Udara melalui Korps Pasukan Khas (Kopasgard) resmi membentuk regu penerjun elit Wings Suite, menjadikannya satu-satunya pasukan militer di Indonesia yang menggunakan teknologi wing suit dalam operasi militer khusus. Inisiatif ini menjadi lompatan strategis dalam pengembangan kemampuan infiltrasi udara TNI, dengan mengedepankan kecepatan, kesenyapan, dan kemampuan manuver tinggi yang sulit dideteksi radar.

Komandan Pasukan Gerak Cepat Marsda TNI Deni Muis menjelaskan bahwa pembentukan regu Wings Suite ini merupakan respons atas kebutuhan operasi khusus yang selama ini mengandalkan teknik terjun free fall. Wing suit dinilai lebih unggul karena memungkinkan penerjun melayang secara horizontal di udara dengan kecepatan antara 120 hingga 165 km/jam, sekaligus dapat mengatur arah terbang dengan bantuan GPS dan kontrol aerodinamis. Hal ini membuat infiltrasi lebih presisi dan minim jejak.

Meski baru diresmikan pada 2024, pembentukan regu ini telah dipersiapkan sejak 2018 dengan serangkaian pelatihan intensif. Sepuluh personil terpilih dari satuan elit Kopasgard seperti Makok Kopasgard, Wing Pendidikan 800, Sat Bravo, dan Matra 1 telah memenuhi syarat ketat untuk bergabung. Masing-masing merupakan instruktur terjun free fall dengan pengalaman terbang lebih dari 1.500 jam.

Setiap hari, para anggota regu Wings Suite Kopasgard menjalani latihan rutin tiga kali sehari dari ketinggian rata-rata 10.000 kaki atau sekitar 3 km. Latihan ini mencakup orientasi navigasi menggunakan GPS, pembentukan formasi udara, hingga pendaratan presisi dan pelaksanaan misi lanjutan di darat.

Dukungan penuh terhadap pengembangan regu ini juga datang dari Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI M. Toni Harjono. Kopasgard bahkan telah merencanakan untuk menggandakan jumlah personil regu ini pada tahun 2025.

Wing suit yang digunakan adalah model intermediate Barakuda 4 buatan perusahaan Bulgaria, Intrudir. Pakaian ini dirancang dengan teknologi aerodinamis tingkat lanjut, termasuk sayap mikro seperti aeroil yang meningkatkan daya luncur dan kelincahan di udara. Selain itu, setiap penerjun dilengkapi dengan perlengkapan canggih seperti GPS, helm komunikasi berteknologi Intercom, dan sistem navigasi taktis lainnya.

Meskipun belum digunakan dalam operasi skala besar, kemampuan regu ini telah dipertontonkan dalam sejumlah demonstrasi militer, seperti Fire Power Demo di Lumajang, di mana para penerjun mampu terbang sejauh 5 km dan mendarat tepat di titik sasaran. Ke depan, regu Wings Suite direncanakan akan tampil dalam latihan utama TNI AU, termasuk dalam agenda besar seperti Angkasa Yuda.