Trump Rencanakan Pemangkasan Besar Anggaran Luar Negeri, Misi Diplomatik AS Terancam Ditutup

Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menggulirkan rencana pemangkasan drastis terhadap anggaran luar negeri, termasuk anggaran bantuan dan operasional kantor misi diplomatik di berbagai negara. Empat pejabat Amerika Serikat mengungkap bahwa Trump ingin memangkas lebih dari 30 miliar dolar AS—setara hampir separuh anggaran Departemen Luar Negeri—untuk tahun fiskal 2026.

Langkah besar ini diperkirakan akan menyebabkan penutupan hampir 30 kantor misi Amerika Serikat di luar negeri serta pemotongan bantuan internasional hingga 75 persen. Salah satu misi diplomatik yang disebut-sebut masuk dalam pertimbangan penutupan berada di Indonesia.

Rencana tersebut merupakan respons dari Kantor Manajemen dan Anggaran Gedung Putih (OMB) terhadap permintaan pendanaan Departemen Luar Negeri. Dalam sebuah memo internal, pemerintah Trump juga mengungkap rencana untuk menutup sedikitnya 27 misi di luar negeri, sebagian besar berada di kawasan Afrika dan Eropa. Dari jumlah tersebut, 10 di antaranya adalah kedutaan besar, sementara sisanya merupakan kantor konsulat.

Memo tersebut juga menyatakan niat pemerintahan Trump untuk menghapus secara menyeluruh program pendidikan dan budaya yang selama ini dikelola oleh Departemen Luar Negeri.

Selain itu, sejak Februari lalu, pemerintahan Trump dilaporkan telah memulai proses pembubaran Badan Bantuan Pembangunan Internasional AS (USAID). Lebih dari 5.000 program telah dihentikan, ratusan kontraktor diberhentikan, dan ribuan staf menerima pemberitahuan penghentian kerja.

Rencana ini memicu kekhawatiran luas di kalangan diplomat dan organisasi bantuan internasional mengenai dampak jangka panjang terhadap pengaruh global Amerika Serikat dan stabilitas diplomasi internasional.