Dukungan Windows 10 Berakhir Oktober 2025, Saatnya Upgrade!
Dukungan Windows 10 berakhir 14 Oktober 2025. Microsoft tawarkan ESU, OneDrive, dan Rewards hingga 2026. Segera beralih ke Windows 11!

Jakarta, 30 Juni 2025 - Microsoft resmi mengumumkan bahwa dukungan untuk sistem operasi Windows 10 akan berakhir pada 14 Oktober 2025. Pengguna di Indonesia dan seluruh dunia diminta segera mempersiapkan langkah untuk menjaga keamanan dan fungsionalitas perangkat mereka.
Ancaman Keamanan setelah Dukungan Berakhir
Setelah 14 Oktober 2025, Microsoft tidak akan lagi menyediakan pembaruan keamanan, perbaikan bug, atau dukungan teknis untuk Windows 10. Dengan pangsa pasar Windows 10 yang masih mencapai sekitar 60,95 persen secara global per Oktober 2024, keputusan ini meningkatkan risiko ancaman siber, seperti malware dan eksploitasi kerentanan sistem.
Aplikasi Microsoft 365, seperti Word, Excel, dan Teams, juga kemungkinan akan mengalami masalah kompatibilitas setelah tanggal tersebut, sehingga mengganggu produktivitas pengguna.
“Setelah Oktober 2025, perangkat tanpa pembaruan keamanan akan sangat rentan terhadap serangan siber,” tulis Microsoft dalam blog resminya pada 31 Oktober 2024.
Opsi Perpanjangan Dukungan hingga 2026
Microsoft menawarkan solusi sementara untuk membantu pengguna selama masa transisi. Pengguna perorangan dapat berlangganan Extended Security Updates (ESU) dengan biaya sekitar Rp 489.000 per perangkat per tahun, sedangkan organisasi dikenakan biaya mulai dari USD 61 per perangkat untuk tahun pertama.
Selain itu, pengguna yang mengaktifkan pencadangan data melalui OneDrive dapat memperoleh pembaruan keamanan gratis selama satu tahun, meskipun kapasitas gratis hanya 5 GB. Microsoft juga memungkinkan pengguna menukar 1.000 poin Microsoft Rewards, yang diperoleh melalui aktivitas seperti pencarian di Bing, untuk pembaruan keamanan gratis selama setahun. Program ini akan tersedia mulai Juli 2025 melalui pengaturan Windows atau notifikasi resmi.
Pilihan Terbaik Transisi ke Windows 11
Microsoft mendorong pengguna untuk beralih ke Windows 11, yang menawarkan fitur keamanan canggih, seperti perlindungan berbasis perangkat keras melalui TPM 2.0 dan prosesor keamanan Pluton. Pengguna dapat memeriksa kompatibilitas perangkat mereka melalui aplikasi PC Health Check atau menu Pengaturan Windows.
“Windows 11 dirancang sebagai versi Windows paling aman, memberikan perlindungan terhadap ancaman siber modern,” ujar Microsoft dalam blog Windows Experience pada 25 Juni 2025. Jika perangkat tidak memenuhi persyaratan, seperti dukungan TPM 2.0, Microsoft menyarankan penggantian perangkat melalui program tukar tambah dengan mitra resmi.
Alternatif dan Persiapan Pengguna
Bagi pengguna yang tidak dapat beralih ke Windows 11, sistem operasi seperti Ubuntu atau ChromeOS Flex dapat menjadi alternatif, meskipun memerlukan penyesuaian penggunaan perangkat lunak. Microsoft juga menekankan pentingnya mencadangkan data melalui Windows Backup atau OneDrive untuk mencegah kehilangan informasi penting.
“Saya sudah mencadangkan dokumen penting ke OneDrive karena khawatir data hilang saat upgrade,” ujar Budi Santoso, seorang karyawan swasta di Jakarta, yang berencana mengganti laptopnya yang tidak mendukung Windows 11. Pengguna disarankan memulai perencanaan secepatnya untuk menghindari gangguan setelah Oktober 2025.
Catatan tentang Windows 8 dan 8.1
Perlu dicatat bahwa dukungan untuk Windows 8 telah berakhir pada 12 Januari 2016, dan Windows 8.1 pada 10 Januari 2023. Pengguna sistem operasi ini sudah tidak menerima pembaruan keamanan, sehingga sangat disarankan untuk beralih ke Windows 11 atau setidaknya Windows 10 sebelum batas akhir dukungan Windows 10.
“Menggunakan Windows 8 sekarang seperti mengendarai mobil tanpa rem, sangat berisiko,” kata Andi Wijaya, seorang teknisi komputer di Surabaya, menyoroti pentingnya upgrade sistem operasi.
Reaksi Netizen di Media Sosial
Pengumuman ini memicu beragam tanggapan di platform X. Sebagian pengguna mengeluhkan ketatnya persyaratan perangkat keras Windows 11, seperti kebutuhan TPM 2.0, yang membuat perangkat lama tidak kompatibel.
“Laptop saya masih bagus, tapi tidak bisa upgrade ke Windows 11. Harus keluar biaya besar untuk beli baru,” tulis pengguna dengan akun @TechBit. Namun, ada pula yang menyambut opsi perpanjangan dukungan.
“Pembaruan gratis via OneDrive cukup membantu, tapi 5 GB terlalu kecil untuk data saya,” komentar akun @DigitalNusantara. Beberapa netizen juga menyatakan minat untuk mencoba Linux sebagai alternatif hemat biaya.
Langkah yang Disarankan
Microsoft menyarankan pengguna untuk segera mencadangkan data penting dan memeriksa kompatibilitas perangkat dengan Windows 11. Beralih ke Windows 11 adalah solusi paling aman untuk menjamin keamanan jangka panjang dan kompatibilitas dengan teknologi modern. Jika upgrade tidak memungkinkan, berlangganan Extended Security Updates dapat menjadi langkah sementara hingga pengguna siap mengganti perangkat.
“Kami berkomitmen mendukung transisi yang mulus bagi pengguna,” tambah Microsoft dalam pengumuman resminya.
What's Your Reaction?






