Magang Berdampak 2025 Resmi Diluncurkan, Targetkan 250.000 Mahasiswa Siap Hadapi Tantangan Global

Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) resmi meluncurkan Program Magang Berdampak 2025 di Gedung D Kemdiktisaintek, Jakarta, Senin (16/06/2025). Program ini merupakan pengembangan dari Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) dengan pendekatan yang lebih strategis, selektif, dan berorientasi pada kebutuhan industri global. 

Peluncuran program ini disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Kemdiktisaintek pada pukul 13.00 WIB dan dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Dr. Satryo Soemantri Brodjonegoro. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa Magang Berdampak 2025 dirancang untuk mempersiapkan mahasiswa Indonesia menghadapi persaingan di era digital dan globalisasi. 

“Program ini bukan sekadar magang biasa, melainkan sebuah langkah strategis untuk mencetak talenta unggul yang adaptif, inovatif, dan berdaya saing tinggi. Kami menargetkan 250.000 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dapat bergabung dalam program ini,” ujar Prof. Satryo. 

Fitur Baru dan Perbedaan dengan MSIB

Magang Berdampak 2025 menawarkan beberapa pembaruan signifikan dibandingkan MSIB. Pertama, seleksi peserta kini lebih ketat dengan penilaian berbasis kompetensi dan kesiapan kerja. Kedua, program ini menyediakan bantuan biaya hidup (BBH) yang lebih kompetitif untuk mendukung peserta selama magang. Ketiga, fokus magang diarahkan pada proyek-proyek strategis di industri teknologi, energi terbarukan, dan ekonomi digital.

Menurut laporan dari laman resmi Kemdiktisaintek, program ini bekerja sama dengan lebih dari 1.500 mitra industri, termasuk perusahaan multinasional dan startup ternama. Selain itu, peserta akan mendapatkan sertifikasi kompetensi yang diakui secara nasional dan internasional. 

Seorang peserta MSIB 2024, Rina Amelia, mahasiswa Universitas Indonesia, menyambut baik pengembangan program ini. “Saya merasakan manfaat besar dari MSIB tahun lalu, terutama dalam hal pengalaman kerja nyata. Dengan adanya Magang Berdampak yang lebih terstruktur, saya yakin peluang kami di dunia kerja akan semakin terbuka,” ujarnya saat diwawancarai di sela acara peluncuran.

Antusiasme Publik dan Dukungan Media Pada Magang Berdampak Ini

Peluncuran program ini mendapat sambutan hangat di media sosial. Berdasarkan pantauan di platform X, akun @LPMTEROPONGUMSU menulis, “Program Magang Berdampak 2025 resmi diluncurkan... Program ini merupakan pengembangan dari Magang —Baca selengkapnya di [link].” Sementara itu, akun @infomagangco turut mempromosikan acara peluncuran dengan mengajak masyarakat untuk mendukung program ini demi menyiapkan mahasiswa menghadapi tantangan global.

Namun, beberapa mahasiswa menyuarakan kekhawatiran terkait proses seleksi yang lebih ketat. “Saya harap pemerintah juga memberikan pelatihan pra-magang agar kami lebih siap bersaing,” ujar Budi Santoso, mahasiswa semester lima dari Universitas Gadjah Mada, kepada wartawan di lokasi acara.

Tantangan dan Harapan ke Depan
Meskipun mendapat dukungan luas, program ini menghadapi tantangan, terutama dalam memastikan akses yang merata bagi mahasiswa dari daerah terpencil. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Prof. Dr. Abdul Haris, menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan skema pendampingan daring dan kuota khusus untuk mahasiswa dari wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal). 

“Magang Berdampak 2025 bukan hanya tentang angka, tetapi juga tentang dampak nyata bagi pembangunan sumber daya manusia Indonesia. Kami berkomitmen untuk menjangkau seluruh lapisan mahasiswa,” tuturnya.

Program ini dijadwalkan mulai menerima pendaftaran pada Juli 2025 melalui platform resmi Kemdiktisaintek. Informasi lebih lanjut dapat diakses di laman magangberdampak.kemdiktisaintek.go.id. Dengan pendekatan yang lebih terarah, Magang Berdampak 2025 diharapkan menjadi tonggak baru dalam mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk bersaing di panggung global.