Elon Musk: AI Akan Gantikan Guru dalam 5 Tahun, Bahkan Lebih Cepat

Elon Musk prediksi AI gantikan guru dalam 5 tahun. Akankah pendidikan berubah? Baca dampak dan tantangan teknologi AI di sini!

Apr 30, 2025 - 13:32
Apr 30, 2025 - 13:35
 0
Elon Musk: AI Akan Gantikan Guru dalam 5 Tahun, Bahkan Lebih Cepat

Yogyakarta, 30 April 2025 - Elon Musk, pendiri Tesla dan xAI memprediksi profesi guru akan tergantikan oleh kecerdasan buatan (AI) dalam kurun waktu lima tahun ke depan.

Dalam wawancara dengan The Wall Street Journal, Elon Musk menyatakan bahwa AI seperti Grok - yang dikembangkan perusahaan Musk - dapat memberikan pembelajaran personal dan adaptif sehingga melampaui kemampuan guru manusia.

Prediksi ini memicu perdebatan tentang masa depan pendidikan di tengah pesatnya perkembangan teknologi.

Must menjelaskan bahwa AI mampu menyesuaikan metode pengajaran dengan kebutuhan setiap siswa. Dengan demikian, pembelajaran menjadi lebih efisien dibandingkan metode tradisional.

Sebagai contoh, AI dapat menganalisis kekuatan dan kelemahan siswa secara real-time, lalu menyesuaikan materi atau tingkat kesulitan soal. Oleh sebab itu, Musk yakin AI akan mendominasi ruang kelas dalam waktu dekat.

Namun, Elon juga mengakui tantangan dari visinya ini. Interaksi tatap muka dengan guru tidak hanya menyampaikan pengetahuan saja, tetapi membangun keterampilan sosial dan emosional siswa.

Selain itu, adopsi AI dalam pendidikan memerlukan infrastruktur teknologi yang memadai, seperti akses internet dan perangkat yang mendukung. Tanpa ini, kesenjangan pendidikan justru dapat memburuk, terutama di negara berkembang seperti di pelosok Indonesia.

Lebih lanjut, prediksi Elon Musk menuai beragam tanggapan. Pendukung teknologi menyambut potensi AI untuk meningkatkan pembelajaran.

Sebaliknya, kalangan pendidik khawatir hilangnya sentuhan manusiawi dalam pendidikan.

"Guru bukan hanya mengajar, tapi motivator dan teladan," kata Dr. Ani Susanti, seorang pakar pendidikan dari Universitas Indonesia.

Sementara itu, laporan UNESCO menyebutkan bahwa lebih dari 60% negara masih kekurangan tenaga pendidik, sehingga AI dapat menjadi solusi parsial untuk mengatasi kekurangan ini.

Artikel Terkait: Hasan Nasbi Mundur dari Jabatan Kepala PCO, Dahnil Anzar: "Kami Hormati Keputusannya"

Negara Indonesia lewat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sedang mendorong transformasi digital melalui program Merdeka Belajar.

Namun, keterbatasan anggaran dan pelatihan guru masih menjadi hambatan. Karena itu, prediksi Elon dapat menjadi pendorong untuk mempercepat integrasi teknologi di sekolah-sekolah Tanah Air.

Pernyataan Elon Musk sejalan dengan tren global, di mana platform seperti Khan Academy dan Duolingo telah memanfaatkan AI untuk pembelajaran personal.

Meski demikian, visi penggantian total profesi guru masih dianggap ambisius. Pertanyaan kini adalah, apakah dunia pendidikan siap menyambut revolusi ini, atau akankah guru manusia tetap relevan sebagai fasilitator pembelajaran?

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0
Rama Angriawan Hai, saya penulis baru!