Jakarta, 8 Agustus 2025 – Instagram resmi meluncurkan tiga fitur baru yang mulai dirilis ke pengguna secara global. Ketiga fitur tersebut adalah Repost, Friend Map, dan tab Friends dalam Reels.
Fitur ini diluncurkan untuk meningkatkan interaksi pengguna dengan teman dekat mereka. Meta selaku induk perusahaan menargetkan Instagram kembali menjadi ruang sosial, bukan sekadar konsumsi konten.
Repost dan Tab Friends Dorong Interaksi Sosial
Salah satu fitur yang menarik perhatian adalah Repost, yang memungkinkan pengguna membagikan ulang unggahan Reels dan feed orang lain ke profil mereka sendiri.
Repost akan muncul di tab khusus di profil pengguna. Nama pembuat konten asli tetap ditampilkan untuk menjaga atribusi.
"Fitur Repost membantu pengguna mengekspresikan diri dan berbagi hal yang mereka sukai, tanpa harus membuat ulang konten," kata juru bicara Meta, dikutip dari Business Insider.
Fitur ketiga yang turut diluncurkan adalah tab Friends di dalam Reels. Tab ini menampilkan Reels yang disukai, disimpan, atau dikomentari oleh teman.
Tujuan dari fitur ini adalah agar pengguna bisa mengetahui konten apa yang sedang ramai di lingkaran pertemanan mereka.
Tab Friends juga memudahkan pengguna untuk mengirimkan pesan langsung atau berinteraksi dengan teman tanpa perlu berpindah tab.
“Orang datang ke Instagram bukan hanya untuk hiburan, tapi juga untuk merasakan koneksi. Tab Friends adalah cara untuk memperkuat itu,” kata Adam Mosseri, Head of Instagram, melalui akun Threads resminya.
Friend Map Buka Peluang, Picu Kekhawatiran Privasi
Instagram juga menambahkan fitur peta bernama Friend Map. Fitur ini memungkinkan pengguna berbagi lokasi secara real-time dengan teman pilihan.
Pengguna dapat memilih siapa saja yang bisa melihat lokasi mereka. Opsi privasi bisa diatur, termasuk menonaktifkan pembaruan lokasi otomatis.
Lokasi pengguna akan diperbarui setiap kali mereka membuka aplikasi Instagram. Fitur ini bersifat opsional dan tidak aktif secara default.
“Kami ingin pengguna merasa aman dan punya kendali penuh atas data lokasi mereka,” ujar perwakilan Instagram dalam pernyataan resmi, Kamis (8/8).
Meski demikian, fitur ini memicu kekhawatiran sejumlah pihak. Mereka menyoroti potensi penyalahgunaan data lokasi oleh orang tidak bertanggung jawab.
Seorang pakar keamanan digital, Dr. Alyssa Trinh, menyebut bahwa fitur ini dapat menjadi celah bagi pelaku kejahatan digital.
"Jika tidak dikontrol ketat, fitur berbagi lokasi bisa dimanfaatkan untuk memata-matai atau menguntit seseorang," kata Trinh seperti dikutip dari The Verge.
Ketiga fitur ini diluncurkan bertahap sejak 6 Agustus 2025 di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat. Peluncuran global diperkirakan selesai dalam beberapa pekan ke depan.
Instagram juga menyebut bahwa saat ini hanya sekitar 7 persen interaksi di aplikasinya berasal dari teman. Sisanya adalah konten dari akun publik atau algoritma.
“Kami ingin mengembalikan pengalaman sosial ke Instagram,” ujar Mosseri.
Meta menegaskan bahwa semua fitur baru ini tetap mengutamakan keamanan dan kenyamanan pengguna. Mereka menyarankan pengguna untuk mengecek pengaturan privasi sebelum mengaktifkan fitur baru.