Ancam Dedi Mulyadi, Hina Sutiyoso dan Bentrok dengan Gatot Nurmantyo, Ini Sosok Hercules

May 5, 2025 - 08:01
May 9, 2025 - 09:57
 0
Ancam Dedi Mulyadi, Hina Sutiyoso dan Bentrok dengan Gatot Nurmantyo, Ini Sosok Hercules

Jakarta, 2 Mei 2025 – Nama Hercules Rosario Marshal kembali menggemparkan publik. Setelah mengancam Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dengan mengerahkan puluhan ribu anggota ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya pada April 2025, kini ia terlibat konflik sengit dengan dua mantan jenderal TNI, Letjen (Purn) Sutiyoso dan Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. 

Ucapan Hercules yang menghina Sutiyoso sebagai “bau tanah” memicu kemarahan Gatot, yang menyebutnya “preman berkedok ormas”. Apa yang membuat Hercules begitu bengal, dan mengapa ia terus menciptakan kontroversi?

Dari Tanah Abang ke Pusat Konflik

Hercules, kelahiran Timor Timur (kini Timor Leste) pada 27 Mei 1968, adalah mantan preman legendaris Tanah Abang yang kini menjelma sebagai Ketua Umum GRIB Jaya, ormas yang didirikan pada 2011 dan diklaim memiliki 1,4 juta anggota.

Kehilangan tangan dan mata kanan akibat konflik di Timor, ia pindah ke Jakarta pada 1987 dan membangun reputasi sebagai “penguasa jalanan”.

Meski pernah divonis tiga tahun penjara atas pemerasan pada 2014, Hercules tetap berpengaruh, didukung kedekatannya dengan Presiden Prabowo Subianto, yang dikenalnya sejak menjadi Tenaga Bantuan Operasi (TBO) TNI di Timor Timur.

Hercules mengklaim telah berubah. “Saya bukan preman, saya pejuang rakyat. GRIB Jaya sah, terdaftar di Kemenkumham,” ujarnya dalam wawancara dengan wartawan pada 2023. Namun, aksi-aksinya terus menuai kritik, terutama setelah serangkaian konflik dengan tokoh-tokoh penting.

Awal Konflik dengan Dedi Mulyadi

Konflik Hercules bermula dari kebijakan Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat, yang membentuk Satgas Anti-Premanisme pada April 2025 untuk melindungi warga dari intimidasi ormas.

Hercules merasa GRIB Jaya disudutkan dan, melalui kuasa hukumnya Razman Arif Nasution, mengeluarkan ultimatum pada 22 April 2025: “Jika Dedi terus mengusik, saya kerahkan ratusan ribu anggota ke Jawa Barat,” kata Razman di Medan, mengutip Hercules.

Dedi menanggapi dengan tenang, “Saya cuma jalankan tugas melindungi rakyat. Kalau ormas sah, silakan beraktivitas sesuai hukum.

Namun, ancaman Hercules memicu kritik luas. Pegiat media sosial Tommy Shelby menulis di X, “Demokrasi kok diwarnai ancaman begini?

Hina Sutiyoso dan Picu Kemarahan Gatot Nurmantyo

Konflik Hercules tak berhenti di Dedi. Pada 29 April 2025, ia melontarkan hinaan terhadap Letjen (Purn) Sutiyoso, mantan Gubernur DKI Jakarta dan purnawirawan Kopassus, saat mendukung Razman Nasution di Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

Hercules menyebut Sutiyoso “bau tanah” dan memintanya diam karena dianggap menyinggung ormas. “Orang boleh takut sama Pak Sutiyoso, saya enggak takut. Mulutnya sudah bau tanah, berdoa minta dipanggil Allah,” ujar Hercules.

Ucapan ini memicu kemarahan Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, mantan Panglima TNI. Dalam podcast di kanal YouTube Refly Harun pada 1 Mei 2025, Gatot menyebut Hercules “kurang ajar” dan “preman berkedok ormas”.

Sutiyoso bintang tiga, purnawirawan Kopassus. Kau ngomong seenak mulutmu! Ingat, kau dulu TBO, bisa ke Jakarta karena purnawirawan TNI,” tegas Gatot, menyinggung masa lalu Hercules.

Gatot juga menyinggung tuduhan Hercules bahwa purnawirawan TNI berencana melakukan “kudeta” terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran. “Kau apa jasanya untuk negara? Purnawirawan itu gila mencintai NKRI!” tambah Gatot (Suara.com, 1/5/2025).

Ia bahkan mempertanyakan syarat dukungan GRIB Jaya kepada Dedi Mulyadi, yang menurut Hercules harus “mencintai GRIB dulu baru rakyat”. “Gubernur dipilih rakyat, bukan GRIB. Pakai otakmu!” sindir Gatot.

Artikel Terkait: Dedi Mulyadi Luncurkan Program Kontroversial: Siswa "Gemulai" dan Bermasalah ke Barak Militer

Minta Maaf ke Sutiyoso, Tantang Gatot

Pada 2 Mei 2025, Hercules akhirnya meminta maaf kepada Sutiyoso. “Saya minta maaf sebesar-besarnya karena Pak Sutiyoso dari Komandan Khusus Baret Merah. Saya sangat hormat,” ujarnya dalam video yang beredar.

Namun, ia tak tinggal diam terhadap Gatot. “Saya tidak takut sama Anda. Saya tidak mencederai Anda. Kenapa Anda bengis banget? Aku salah apa?” katanya, menegaskan bahwa ia tak pernah menyebut nama Gatot.

Hercules juga membela diri, mengklaim telah berubah menjadi orang baik. “Selama 17 tahun, saya beri santunan untuk yatim piatu. Saya ajak orang umroh gratis dengan uang halal,” ujarnya.

Ia bahkan menyindir Gatot “Pak Sutiyoso diam aja, Pak Gatot kayak orang kebakaran jenggot”.

Tersangkut Pembakaran Mobil Polisi dan Kedekatan dengan Prabowo

Hercules juga terseret dalam kasus pembakaran mobil polisi di Depok pada 18 April 2025, yang melibatkan anggota GRIB Jaya. Lima dari enam tersangka adalah anggota GRIB, termasuk Ketua Ranting Harjamukti, TS, yang melakukan perlawanan saat ditangkap.

Hercules mengaku bingung dan menyatakan bahwa posisi Ketua DPC GRIB Depok sedang kosong, tetapi polisi menegaskan komitmennya melawan “premanisme berkedok ormas”.

Kekuatan Hercules tak lepas dari kedekatannya dengan Prabowo Subianto, yang dikenalnya sejak konflik Timor Timur. “Prabowo satu-satunya yang bisa serang saya tanpa balas,” ungkap Hercules.

GRIB Jaya konsisten mendukung Prabowo sejak Pilpres 2014, dan kehadiran Prabowo di acara GRIB pada 2012 memperkuat posisinya.

Tanggapan Netizen Terhadap Sosok Hercules

Aksi Hercules memicu reaksi beragam. Di X, akun @neVerAl0nely menulis, “RAKYAT DUKUNG PAK GATOT DAN TNI UNTUK MELAWAN PREMANISME”.

Sementara @Anak__Ogi menyindir permintaan maaf Hercules sebagai “pamer kebodohan” karena tetap menantang Gatot. Kritik juga datang dari akun @MurtadhaOne1, yang mempertanyakan wibawa TNI setelah Dandim 0616/Indramayu bersilaturahmi ke kediaman Hercules.

Sebelumnya, Hercules pernah ditantang tokoh lain, seperti Muhammad Yusuf Muhi (Ucu Kambing) yang menggulingkannya dari Tanah Abang pada 1997 dan jawara Garut, Abah, yang menantangnya duel pada 2024. Namun, Hercules selalu berhasil mempertahankan pengaruhnya.

Mengapa Hercules Begitu Bengal?

Hercules tampaknya memanfaatkan reputasi masa lalunya sebagai preman, jaringan GRIB Jaya, dan kedekatan dengan kekuasaan untuk menegaskan dominasinya.

Pernyataannya yang provokatif, seperti ancaman kepada Dedi dan hinaan kepada Sutiyoso, menunjukkan sikap yang tak gentar melawan tokoh-tokoh berpengaruh.

Namun, ini juga membuatnya rentan dikritik sebagai “premanisme berkedok ormas”, sebagaimana disinggung Gatot dan polisi.

Meski telah meminta maaf kepada Sutiyoso, sikap Hercules yang tetap menantang Gatot menunjukkan bahwa ia tak akan mudah mundur.

Dengan dukungan politik dan jaringan ormas yang kuat, Hercules tetap menjadi sosok yang sulit diabaikan, namun juga magnet kontroversi.

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0