Performa Naik 40% Habis Update, Edge siap Saingi Chrome

Microsoft Edge 2025 hadir dengan pembaruan besar, tingkatkan kecepatan pemuatan halaman hingga 40% menggunakan WebUI 2.0 dan Chromium. Fitur baru seperti Read Aloud dan Split Screen memikat, namun menuai kritik netizen soal antarmuka AI. Akankah Edge menyaingi Chrome dan Firefox?

Jul 14, 2025 - 13:57
Jul 14, 2025 - 14:10
 0
Performa Naik 40% Habis Update, Edge siap Saingi Chrome
Update microsoft edge 2025
Jakarta, 14 Juli 2025 – Microsoft resmi meluncurkan pembaruan besar untuk peramban web Microsoft Edge pada Juli 2025. Pembaruan ini meningkatkan kecepatan pemuatan halaman hingga 40% dibandingkan versi sebelumnya. Teknologi WebUI 2.0 dan kerangka kerja Chromium menjadi kunci di balik performa yang lebih responsif.
Kecepatan pemuatan halaman kini dioptimalkan dengan First Contentful Paint (FCP) di bawah 300 milidetik. Hal ini memastikan konten web muncul lebih cepat di layar pengguna. Microsoft mengklaim pembaruan ini menjadikan Edge salah satu peramban tercepat di pasaran.
"Kami fokus untuk memberikan pengalaman penjelajahan yang lebih cepat dan efisien," ujar Liat Ben-Zur, Corporate Vice President Microsoft Edge, dalam rilis resmi. "Peningkatan 40% ini adalah bukti komitmen kami untuk bersaing dengan peramban lain."
Fitur baru seperti Read Aloud kini mendukung lebih banyak bahasa dan aksen. Pengaturan (Settings) dirancang lebih responsif untuk navigasi yang lebih mudah. Fitur Split Screen dan Workspaces juga ditingkatkan untuk mendukung produktivitas pengguna.

Integrasi Copilot Meningkatkan Performa Microsoft Edge

Integrasi AI melalui Copilot pada New Tab Page mempermudah akses ke dokumen Microsoft 365 dan tugas harian. Namun, beberapa pengguna mengeluhkan antarmuka yang terasa ramai akibat tambahan fitur AI. Hal ini memicu diskusi di kalangan netizen.
Seorang pengguna di platform X mengungkapkan antusiasmenya. "Edge sekarang terasa lebih cepat dari Chrome, terutama untuk tab berat," tulis akun @TechBit. Namun, ada pula kritik terkait fitur AI. "Terlalu banyak notifikasi AI, bikin pusing," keluh akun @WebWizard.
Pembaruan ini juga memicu kekhawatiran tentang privasi. Microsoft mulai menonaktifkan ekstensi Manifest V2 seperti uBlock Origin di kanal Canary. Langkah ini menuai protes dari pengguna yang mengutamakan perlindungan data.

Pengalaman Buruk Microsoft dengan Browser Internet Explorer

Sejarah Microsoft di pasar peramban tidak selalu mulus. Internet Explorer, pendahulu Edge, kalah bersaing dengan Chrome dan Firefox karena lambat dan kurang inovatif. Edge berbasis Chromium sejak 2020 telah mengubah persepsi tersebut.
Saat ini, Edge menguasai sekitar 5-7% pangsa pasar peramban desktop. Chrome masih mendominasi dengan 65%, sementara Firefox berada di kisaran 2-3%. Peningkatan performa Edge menempatkannya sebagai pesaing serius.
"Edge kini hemat RAM dan lebih cepat dari Chrome dalam banyak skenario," kata Jason Howell, analis teknologi dari TWiT Network. "Fitur seperti Vertical Tabs memberikan keunggulan unik."
Edge unggul dalam efisiensi memori dengan Startup Boost dan Sleeping Tabs. Tes menunjukkan Edge hanya menggunakan 300 MB RAM untuk beberapa tab, jauh di bawah Chrome yang bisa mencapai 1 GB. Fitur ini menarik bagi pengguna perangkat dengan spesifikasi rendah.
Namun, Chrome tetap unggul berkat ekosistem Google yang terintegrasi. Gmail, Drive, dan Calendar menjadi daya tarik utama. Edge berusaha menyaingi dengan integrasi Microsoft 365, tetapi belum sepenuhnya menandingi popularitas Chrome.
Firefox, di sisi lain, menonjol dengan fokus pada privasi. Fitur seperti Multi-Account Containers dan pendekatan open-source menarik pengguna yang skeptis terhadap pengumpulan data. Edge masih tertinggal dalam aspek ini.
"Kami melihat Edge sebagai alternatif yang kuat, tetapi privasi tetap menjadi tantangan," ungkap Jane McCallion, editor teknologi dari ITPro. "Pengguna Firefox mungkin sulit beralih karena nilai privasi mereka."

Microsoft Berambisi Rebut Pangsa pasar Browser

Pembaruan 2025 menunjukkan ambisi Microsoft untuk merebut pasar. Dengan kecepatan yang ditingkatkan dan fitur produktivitas, Edge berpotensi menyaingi Chrome dalam hal performa. Namun, untuk melampaui dominasi Chrome, Microsoft perlu memperbaiki persepsi privasi.
Edge juga harus mengatasi bayang-bayang Internet Explorer. Reputasi masa lalu masih memengaruhi persepsi pengguna. Namun, ulasan positif dari netizen dan analis menunjukkan perubahan yang signifikan.
Dengan pembaruan ini, Edge berada di jalur yang tepat untuk menjadi pilihan utama pengguna Windows. Apakah Edge mampu menyamai atau bahkan melampaui Chrome dan Firefox? Waktu akan menjawab.

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0