Huawei Luncurkan HarmonyOS 6, Tantang iOS dan Android dengan AI Canggih

Huawei luncurkan HarmonyOS 6 beta di HDC 2025 dengan AI canggih seperti XiaoYi dan HMAF, menantang iOS dan Android. Jelajahi fitur, keunggulan, dan debat netizen

Jun 23, 2025 - 14:51
Jun 23, 2025 - 15:19
 0
Huawei Luncurkan HarmonyOS 6, Tantang iOS dan Android dengan AI Canggih

Jakarta, 23 Juni 2025 – Huawei resmi meluncurkan HarmonyOS 6 versi beta pada Huawei Developer Conference (HDC) 2025 di Dongguan, Tiongkok, memperkuat posisinya dalam persaingan sistem operasi global. Dengan kecerdasan buatan (AI) mutakhir dan ekosistem mandiri, HarmonyOS 6 menantang iOS milik Apple, One UI berbasis Android milik Samsung, dan sistem operasi Android lainnya, memicu perdebatan sengit di kalangan netizen.

HarmonyOS 6 memperkenalkan Harmony Intelligent Agent Framework (HMAF), yang memungkinkan asisten digital XiaoYi memberikan respons kontekstual, seperti mengelola dokumen Excel via ChatExcel atau memindai layar untuk analisis data. “HarmonyOS 6 menghadirkan pengalaman terintegrasi yang lebih cerdas,” ujar Yu Chengdong, CEO Huawei Consumer Business Group, di HDC 2025. Sistem ini didukung lebih dari 8 juta pengembang dan 30.000 aplikasi, menjadikannya OS mobile terbesar ketiga di Tiongkok.

Berbeda dengan iOS (kernel XNU) dan Android (kernel Linux, termasuk One UI), HarmonyOS 6 menggunakan mikrokernel OpenHarmony, sepenuhnya lepas dari kode Android. Mikrokernel ini lebih ringan, dengan kode 1/1000 dari kernel Linux, meningkatkan keamanan dan efisiensi. Huawei mengklaim performa naik 30% dan efisiensi daya 20% lebih baik, berkat Deterministic Latency Engine. Fitur Touch and Share mempermudah transfer data antar perangkat Huawei, mengungguli Nearby Share Samsung yang bergantung pada Google Mobile Services (GMS).

Dibandingkan iOS, yang eksklusif untuk perangkat Apple, HarmonyOS 6 mendukung berbagai perangkat, dari ponsel hingga IoT. Android generik kerap menghadapi fragmentasi, sedangkan HarmonyOS menawarkan konsistensi antarplatform. Emulator EasyAbroad memungkinkan instalasi aplikasi Android tertentu, menjembatani kesenjangan ekosistem, meskipun AppGallery masih tertinggal dari App Store dan Google Play.

Huawei unggul dalam independensi teknologi pasca-sanksi AS, tidak seperti Samsung yang bergantung pada Android. Namun, adopsi global tetap menjadi tantangan, dengan iOS dan Android mendominasi di luar Tiongkok. HarmonyOS 6 beta tersedia untuk Huawei Mate 70, Mate 60, dan MatePad Pro, dengan versi stabil direncanakan rilis pada Q3 atau Q4 2025.

Komentar dan Perdebatan Netizen

Peluncuran HarmonyOS 6 memicu beragam reaksi di media sosial dan forum teknologi. Sebagian netizen memuji inovasi Huawei, sementara lainnya meragukan potensi globalnya. Berikut beberapa sentimen yang mencerminkan perdebatan:

  • Dukungan terhadap HarmonyOS: Seorang pengguna di X berkomentar, “HarmonyOS 6 terasa lebih mulus dibandingkan Android, terutama untuk perangkat Huawei. Integrasi AI dan Touch and Share bikin ekosistemnya solid.” Netizen lain menambahkan, “Di Tiongkok, XiaoYi jauh lebih relevan dibandingkan Siri atau Bixby. Huawei tahu pasar lokal.”

  • Kekhawatiran Aplikasi dan Adopsi Global: Seorang pengguna menyatakan, “AppGallery masih kurang lengkap. Banyak aplikasi populer belum dioptimalkan untuk HarmonyOS, apalagi di luar Tiongkok.” Pengguna lain dari Eropa mengeluh, “Pembaruan HarmonyOS di perangkat Huawei di sini lambat, dan tidak semua aplikasi Android berjalan lancar.”

  • Perdebatan soal Independensi: Sebagian netizen memuji langkah Huawei menuju independensi teknologi. “HarmonyOS adalah bukti Tiongkok bisa lepas dari dominasi AS. Mikrokernelnya lebih aman dibandingkan Android,” tulis seorang pengguna. Namun, skeptis membalas, “Tanpa GMS, sulit bersaing di pasar global. Bahkan Samsung bergantung pada Google.”

  • Perbandingan dengan iOS dan Android: Seorang netizen berdebat, “HarmonyOS unggul di konektivitas antarperangkat dibandingkan iOS, tapi ekosistem Apple lebih matang.” Lainnya menyinggung One UI, “Samsung hanya memodifikasi Android, sementara Huawei bikin OS dari nol. Itu beda kelas.” Namun, ada yang menilai, “Android masih menang karena fleksibilitas dan jumlah aplikasi.”

  • Isu Keamanan dan Privasi: Perdebatan soal keamanan juga muncul. “Mikrokernel HarmonyOS lebih sulit diretas dibandingkan kernel Linux Android,” klaim seorang pengguna. Sebaliknya, lainnya khawatir, “Tapi siapa yang jamin privasi di ekosistem Huawei? Tiongkok punya kontrol ketat atas data.”

Perdebatan netizen mencerminkan polarisasi: di Tiongkok, HarmonyOS dipuji sebagai simbol inovasi lokal, tetapi di pasar global, keterbatasan aplikasi dan ketergantungan pada ekosistem Huawei menjadi hambatan. Dengan 1 miliar perangkat aktif global, Huawei optimistis HarmonyOS 6 akan memperkuat posisinya, termasuk di Indonesia, meskipun tantangan adopsi aplikasi dan persepsi merek masih harus diatasi.

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0