Kabar tentang kebangkitan BlackBerry Classic sebagai Zinwa Q25, yang digagas oleh Zinwa Technologies asal Tiongkok, tengah menjadi sorotan. Informasi ini tampak meyakinkan karena didukung laporan dari media terpercaya seperti Detik.com dan CNBC Indonesia. Mereka menyebutkan bahwa Zinwa berencana memperbarui stok BlackBerry Classic (Q20) dengan perangkat keras modern dan sistem operasi Android 13. Pendekatan ini memanfaatkan nostalgia merek BlackBerry sambil menyesuaikan dengan kebutuhan smartphone masa kini.
Berbeda dengan upaya OnwardMobility pada 2022 yang gagal meluncurkan BlackBerry 5G, strategi Zinwa memodifikasi perangkat keras yang sudah ada dianggap lebih realistis. "Kami melihat potensi besar dalam menggabungkan desain ikonik BlackBerry dengan teknologi terkini untuk menarik pasar yang rindu akan pengalaman unik," ujar Li Wei, Direktur Pemasaran Zinwa Technologies, dalam wawancara dengan CNBC Indonesia. Namun, tanpa pengumuman resmi dari Zinwa dan minimnya informasi soal harga serta distribusi, publik diminta tetap waspada hingga ada konfirmasi lebih lanjut.
Spesifikasi Zinwa Q25, Blackberry Classic Versi Baru
Zinwa Q25 mempertahankan desain khas BlackBerry Classic tahun 2014, lengkap dengan keyboard QWERTY fisik dan lampu notifikasi LED. Namun, perangkat ini telah ditingkatkan dengan sistem operasi Android 13, yang mendukung aplikasi dan layanan modern. Prosesor MediaTek Helio G99 dipilih untuk memberikan performa efisien, cocok untuk multitasking dan gaming.
Perangkat ini juga dilengkapi RAM 12 GB dan penyimpanan internal 256 GB, memastikan kelancaran dan ruang penyimpanan yang memadai. Layar sentuh 3,5 inci dengan resolusi 720 x 720 piksel tetap mempertahankan bentuk persegi yang ikonik. Kamera telah ditingkatkan, meskipun detail spesifiknya belum diungkap. Baterai juga diklaim lebih baik dari model aslinya, dengan dukungan konektivitas LTE global untuk kompatibilitas jaringan modern.
Popularitas BlackBerry di Kalangan Generasi Z
BlackBerry kembali populer, terutama di kalangan Generasi Z, berkat tren nostalgia yang viral di TikTok. Video yang menampilkan model seperti BlackBerry Bold 9900 telah ditonton jutaan kali. Salah satu video berjudul “POV: Anda membeli BlackBerry pada 2025 karena iPhone Anda ‘menghancurkan’ hidup Anda” bahkan mencapai 6,4 juta penayangan.
Banyak anak muda merasa jenuh dengan konektivitas konstan smartphone modern dan tertarik pada kesederhanaan serta keunikan BlackBerry. Keyboard fisik dan desain minimalis menawarkan pengalaman yang berbeda dari ponsel layar sentuh. “BlackBerry ini bikin saya merasa lebih fokus, nggak terganggu notifikasi terus-terusan,” tulis pengguna TikTok @retroTechLover. Tren ini sejalan dengan minat terhadap teknologi retro seperti ponsel lipat, yang dianggap lebih sederhana dan autentik.
Penyebab Kejatuhan BlackBerry di Masa Lalu
BlackBerry, yang pernah berjaya di awal 2000-an, terutama di kalangan profesional, jatuh karena beberapa alasan. Ketergantungan pada keyboard fisik dan BlackBerry OS membuatnya ketinggalan dibandingkan iOS dan Android yang menawarkan antarmuka layar sentuh dan ekosistem aplikasi yang kaya. Upaya beralih ke Android melalui perangkat seperti Priv dan DTEK terlambat dilakukan.
Persaingan ketat dari merek seperti Samsung dan produsen Tiongkok seperti Xiaomi juga memperburuk posisi BlackBerry. Ekosistem aplikasi yang terbatas membuatnya kurang menarik bagi konsumen. Kemitraan dengan TCL untuk perangkat Android berakhir pada 2020, dan pada 2022, BlackBerry menghentikan dukungan untuk perangkat lamanya, menandai keluarnya dari pasar smartphone.
Tanggapan Netizen di Media Sosial, Terkait Kemunculan Kembali Blackberry Classic Ini
Antusiasme terhadap Zinwa Q25 juga terlihat di media sosial. Pengguna X @TechTicia menulis, “BlackBerry pake Android 13 dan RAM 12 GB? Ini sih nostalgia yang kekinian banget!” Sementara @metacosmios berkomentar, “Kalau harganya masuk akal, Q25 bisa jadi game-changer buat yang bosen sama ponsel layar sentuh.” Namun, ada juga skeptisisme, seperti dari @GadgetCynic yang menyatakan, “Semoga Zinwa nggak cuma jual nostalgia tanpa dukungan update software jangka panjang.”
Kembalinya BlackBerry Classic sebagai Zinwa Q25 tampaknya proyek yang sah, didukung oleh laporan media yang kredibel, meskipun konfirmasi resmi dari Zinwa Technologies masih dinanti. Dengan spesifikasi modern seperti Android 13, prosesor MediaTek Helio G99, dan RAM 12 GB, perangkat ini menawarkan perpaduan nostalgia dan fungsi terkini. Popularitas BlackBerry di kalangan Generasi Z, yang didorong oleh tren TikTok, menunjukkan potensi pasar yang kuat. Namun, keberhasilan Zinwa Q25 akan bergantung pada harga kompetitif, pemasaran efektif, dan dukungan perangkat lunak berkelanjutan. Kegagalan BlackBerry di masa lalu menjadi pengingat, tetapi pendekatan Zinwa dapat membuka peluang baru di pasar smartphone 2025.