Polisi Tangkap Enam Admin Medsos Penyebar Ajakan Aksi Anarkis Libatkan Pelajar
Polisi menangkap enam admin media sosial yang diduga menghasut pelajar untuk ikut aksi anarkis melalui kolaborasi akun Instagram dan TikTok, termasuk ajakan live streaming yang ditonton jutaan pengguna.

Polisi menetapkan enam tersangka admin media sosial yang diduga berperan aktif dalam menyebarkan ajakan aksi anarkis dengan melibatkan pelajar. Para tersangka diketahui mengelola sejumlah akun Instagram dan TikTok yang berkolaborasi dalam menyebarkan konten provokatif, termasuk ajakan turun ke jalan dan melakukan perusakan.
Tersangka pertama adalah DMR, admin akun Instagram berinisial LF, yang berperan melakukan kolaborasi dengan akun-akun lain untuk menyebarkan ajakan aksi. Tersangka kedua, MS, admin akun @BP, juga terlibat dalam menyebarkan ajakan serupa. Tersangka ketiga, SH, admin akun @gm, serta tersangka keempat, KA, admin akun AMP, turut melakukan kolaborasi dalam mengajak massa melakukan tindakan pengrusakan.
Sementara itu, tersangka kelima, FL, admin akun TikTok FG, diketahui melakukan siaran langsung yang mengajak pelajar untuk turun ke jalan pada 25 Agustus 2025. Live streaming tersebut dilaporkan sempat ditonton hingga 10 juta pengguna, yang mayoritas merupakan anak-anak dan pelajar.
Polisi mengungkapkan bahwa konten-konten provokatif tersebut memicu keterlibatan ratusan pelajar dalam aksi anarkis. Pada 25 Agustus, aparat mengamankan 337 orang yang sebagian besar adalah pelajar. Namun, beberapa dari mereka kembali hadir dalam aksi tanggal 28 Agustus setelah terpapar ajakan lanjutan melalui media sosial.
Selain itu, penyidik menemukan adanya grup WhatsApp yang menyebarkan tutorial pembuatan bom molotov dan instruksi lain yang berpotensi membahayakan keselamatan publik. Beberapa akun juga memberikan dorongan moral kepada pelajar dengan klaim bahwa mereka akan dilindungi jika turun ke lapangan.
Polisi menegaskan pihaknya masih melakukan pendalaman terhadap jaringan akun yang terlibat, mengingat kolaborasi antar admin menunjukkan keterkaitan erat antara penggerak aksi di lapangan dan tim pendukung di dunia maya.
What's Your Reaction?






