Ribuan Driver Ojol Siap Kepung DPR RI, Tujuh Tuntutan Aksi 179 Disuarakan

Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia (Garda) mengumumkan seruan aksi demonstrasi besar-besaran bertajuk Aksi 179 “Kepung DPR RI”. Aksi ini akan digelar pada Rabu, 17 September 2025, mulai pukul 10.00 WIB di depan Gedung DPR RI, Jakarta.

Dalam seruannya, Ketua Umum Garda, Raden Igun Wicaksono, menyampaikan bahwa aksi ini akan melibatkan gabungan massa antara 2.000 hingga 5.000 pengemudi ojek online, driver online, hingga kurir online dari berbagai daerah. Mereka berencana menyampaikan tujuh tuntutan utama terkait kebijakan transportasi online di Indonesia.

Tuntutan pertama adalah mendesak agar Rancangan Undang-Undang (RUU) Transportasi Online segera masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2025. Kedua, menetapkan potongan aplikator maksimal sebesar 10% sebagai harga mati. Ketiga, mendorong regulasi tarif khusus untuk antar barang dan makanan.

Keempat, meminta audit investigatif terhadap potongan 5% yang selama ini diambil oleh aplikator. Kelima, menuntut penghapusan program yang dinilai merugikan pengemudi, seperti Aceng, slot multiorder, dan program member.

Selain itu, Garda juga mendesak pemberhentian Menteri Perhubungan Dudi Purwagandi yang dianggap berpihak kepada perusahaan aplikator. Mereka menuntut penggantian menteri dengan sosok yang lebih pro terhadap rakyat, khususnya para pengemudi ojek online.

Tuntutan terakhir adalah desakan kepada Kapolri agar mengusut tuntas kasus meninggalnya dua pengemudi ojek online, yakni almarhum Afan Kurniawan (21) dan almarhum Rusdam Diansyah (26) di Makassar.

“Demikian tujuh tuntutan Aksi 179 Kepung DPR RI. Salam hormat,” ujar Raden Igun Wicaksono dalam keterangan tertulisnya.

Dengan jumlah massa yang diperkirakan mencapai ribuan, aksi ini diprediksi akan menjadi salah satu demonstrasi terbesar yang dilakukan oleh komunitas pengemudi ojek online sepanjang tahun 2025.