Tanggapan Ust. Felix Siauw Terhadap Indonesia yang Mengakui Kemerdekaan Israel

Ustadz Felix Siauw menanggapi wacana Indonesia yang siap mengakui Israel jika Israel mengakui kemerdekaan Palestina. Menurut beliau, solusi dua negara atau two state solution hanyalah upaya melegitimasi penjajahan Israel terhadap tanah Palestina.

Dalam penjelasannya, Ustadz Felix Siauw menegaskan bahwa solusi dua negara bukanlah solusi sejati, melainkan sumber dari segala masalah.

Ia juga menegaskan bahwa two state solution berasal dari rencana pembagian wilayah Palestina oleh PBB pada 1947 yang disebut dengan UN Partition Plan.

Rencana ini muncul karena adanya konflik antara imigran Yahudi Zionis yang ingin mendirikan negara sendiri dan penduduk asli Palestina yang telah lama tinggal di wilayah itu.

Ustadz Felix menyebutkan bahwa pendirian negara Israel pada 1948 adalah hasil dari intervensi Barat, terutama Inggris dan Amerika Serikat yang sengaja memindahkan orang-orang Yahudi ke Palestina melalui Deklarasi Balfour.

Ia menilai bahwa Israel merupakan proyek kolonisasi Barat dan tindakan pendirian negara tersebut sudah masuk dalam kategori penjajahan.

Lebih lanjut lagi, Ustadz Felix Siauw mengingatkan bahwa tindakan Israel merupakan definisi nyata penjajahan terhadap warga sipil Palestina.

Menurutnya, jika Indonesia akan mengakui kemerdekaan Israel, sama saja dengan melegalkan tindakan penjajahan itu sendiri.

Hal ini, kata Ustadz Felix, bertentangan dengan semangat Pembukaan UUD 1945 yang menegaskan bahwa "penjajahan di atas dunia harus dihapuskan."

Ia juga mengkritik logika "pengakuan timbal balik" yang diajukan, yakni jika Israel mau mengakui Palestina, maka Indonesia akan mengakui Israel.

Baca Juga: Presiden RI dan Presiden Prancis Luncurkan Kemitraan Strategis Budaya di Candi Borobudur

Menurut Ustadz Felix, ini sama aja dengan melegalkan perampasan dan pembunuhan yang sudah terjadi selama puluhan tahun.

Sebagai bangsa yang pernah dijajah, Indonesia justru seharusnya lebih memahami dan mendukung perjuangan rakyat Palestina.

Dalam penutupnya, Ustadz Felix Siauw berharap agar Presiden Prabowo dan pemerintah Indonesia mendapatkan informasi yang benar dan tidak terjebak pada narasi yang salah.

Ia sekali lagi mengingatkan bahwa pengakuan terhadap entitas penjajah bukan hanya salah secara agama dan kemanusiaan, tapi juga secara legal.