Sri Mulyani Pulang Kampung ke Semarang Usai Lengser, Ziarah ke Makam Orang Tua dan Bernostalgia
Sri Mulyani Indrawati usai lengser dari jabatan Menteri Keuangan kembali ke kampung halamannya di Semarang. Ia berziarah ke makam orang tua, bernostalgia di Kota Lama, hingga mengenang masa mudanya di Stasiun Tawang.

Usai lengser dari jabatan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memilih kembali ke kampung halamannya di Semarang, Jawa Tengah. Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya pada 20 September 2025, Sri Mulyani membagikan momen haru ketika berziarah ke makam kedua orang tuanya, Satmoko dan Retno Sriingsih. Ia menyebut orang tuanya sebagai sumber kekuatan dalam perjalanan hidupnya. “Bapak dan Ibu, saya sudah menyelesaikan tugas negara. Insyaallah telah menjalankan nasihat Bapak Ibu,” tulisnya dalam unggahan tersebut.
Sri Mulyani juga menyitir bait lagu Nasihat Eyang karya sang ayah, Satmoko, yang berisi pesan bakti kepada orang tua dan bangsa. Ia menuturkan bahwa ziarah ke makam orang tuanya menjadi bentuk penghormatan sekaligus refleksi atas pengabdiannya sebagai pejabat negara. “Pelukan Bapak Ibu di saat sungkeman masih terasa hangat, damai, menenangkan, dan selalu menguatkan kami,” ungkapnya.
Selain berziarah, Sri Mulyani turut membagikan pengalaman menikmati suasana Kota Lama Semarang pada malam Minggu. Ia bernostalgia dengan lagu Gambang Semarang, menyantap sate dan gule kambing, hingga menyeruput kopi rempah pandan di sebuah kedai legendaris.
Dalam unggahan lainnya, Sri Mulyani mengenang masa mudanya di Semarang, terutama saat pertama kali berangkat kuliah ke Universitas Indonesia pada 1980-an. Stasiun Tawang menjadi saksi perjalanan perdananya merantau ke Jakarta. “Berangkat naik kereta api sendiri pertama kali ke Jakarta untuk merantau berpisah orang tua memulai kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Bapak Ibu Satmoko almarhum sering mengantarkan hingga peluit masinis berbunyi dan kereta berangkat,” tulisnya.
Ia juga mengingat masa-masa pulang ke Semarang saat liburan semester dengan kereta api dari Stasiun Senen Jakarta. Setibanya di Stasiun Tawang pada subuh hari, ia menaiki becak sambil menikmati udara pagi di Jalan Pemuda Kalisari. Kenangan tersebut, menurutnya, selalu menjadi bagian hangat dari perjalanan hidupnya.
What's Your Reaction?






