Donald Trump Sebut Pengakuan Palestina oleh Negara Barat sebagai Hadiah untuk Hamas

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut langkah sejumlah negara Barat yang mengakui negara Palestina sebagai hadiah untuk Hamas. Pernyataan ini disampaikan oleh juru bicara Gedung Putih, Caroline Levit, menjelang pidato Trump di hadapan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pada Selasa, 23 September.

Trump diyakini akan menyampaikan pidato agresif yang menyoroti isu-isu internasional yang dianggapnya telah merusak tatanan global. Menurut laporan The Guardian, Trump juga akan melakukan pertemuan lanjutan dengan para pemimpin dari Ukraina, Argentina, Uni Eropa, serta pejabat dari Qatar, Arab Saudi, Indonesia, Turki, Pakistan, Mesir, Uni Emirat Arab, dan Yordania.

Selain itu, NBC News melaporkan bahwa agenda Trump di New York mencakup pembicaraan dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Dalam kesempatan tersebut, Trump diperkirakan akan menegaskan kembali posisinya terkait konflik Gaza dan Ukraina, serta mendorong sekutu Barat untuk mengenakan tekanan ekonomi terhadap India dan Tiongkok guna melemahkan dukungan terhadap Rusia.

Pidato Trump ini berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan sejumlah sekutunya, menyusul keputusan Prancis, Inggris, Kanada, dan Australia yang telah mengakui Palestina sebagai negara berdaulat. Langkah serupa kemungkinan akan segera diikuti oleh negara-negara lain dalam waktu dekat.