Dukungan Global untuk Palestina Menguat, Armada Bantuan Internasional Menuju Gaza Dihadang Israel

Sejumlah negara kini semakin jelas menyatakan dukungannya terhadap Palestina, khususnya dalam upaya mewujudkan pembentukan negara Palestina merdeka. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun mengambil peran penting dengan menggelar pemungutan suara mengenai resolusi tersebut. Hasil voting menunjukkan mayoritas negara memberikan suara mendukung, 10 negara menolak, dan 12 negara memilih abstain. Keputusan ini dianggap sebagai sinyal dukungan internasional yang semakin signifikan bagi perjuangan rakyat Palestina.

Di sisi lain, perhatian dunia juga tertuju pada gerakan global Sumut Flotila yang disebut sebagai armada sipil terbesar dalam sejarah. Armada ini membawa 20 delegasi asal Indonesia yang terdiri dari aktivis, tenaga medis, dokter, hingga jurnalis. Mereka berangkat dengan misi kemanusiaan untuk menembus blokade Israel dan mengirimkan bantuan ke rakyat Gaza yang tengah menderita akibat isolasi dan serangan militer.

Namun, sikap keras kembali ditunjukkan oleh Israel. Melalui pernyataan resmi yang dirilis pada Selasa, 23 September 2025, Kementerian Luar Negeri Israel menegaskan tidak akan mengizinkan armada bantuan menembus blokade laut Gaza. Israel juga memperingatkan bahwa kapal-kapal yang mencoba memasuki zona pertempuran aktif tidak akan diterima. Pihak Israel beralasan bahwa langkah tersebut dilakukan demi menjaga keabsahan blokade, bahkan menuding armada global tersebut dikendalikan Hamas dengan tujuan mendukung kelompok militan.

Sebagai alternatif, Israel menawarkan agar kapal-kapal bantuan berlabuh di pelabuhan Askelon. Menurut mereka, cara ini akan memungkinkan distribusi bantuan dilakukan dengan lebih terkoordinasi. Meski demikian, armada global tetap memilih berlayar menuju Gaza, termasuk dengan kehadiran aktivis lingkungan internasional Greta Thunberg.

Perjalanan armada ini sempat tertunda beberapa kali akibat serangan pesawat tanpa awak. Israel juga diketahui telah menggagalkan dua upaya serupa pada Juni dan Juli lalu. Namun, semangat solidaritas internasional untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Gaza tetap tidak surut, menandakan semakin besarnya dukungan global terhadap perjuangan rakyat Palestina di tengah blokade dan konflik yang berkepanjangan.