Topan Super Ragasa Hantam Hongkong, Tiongkok, dan Taiwan, Ratusan Ribu Dievakuasi

Topan Super Ragasa menghantam Hongkong dan wilayah pantai selatan Tiongkok pada Rabu dini hari waktu setempat, memicu kepanikan warga hingga menyebabkan kerusakan parah di sejumlah kota. Visual badai menunjukkan gelombang besar menerjang lobi hotel dan menyeret beberapa orang di sekitar lokasi.

Otoritas Tiongkok segera menutup sekolah, kawasan bisnis, serta mengevakuasi hampir 2 juta warganya. Pemerintah juga membuka 49 tempat penampungan sementara untuk menampung pengungsi di berbagai distrik. Di Makau, ketinggian banjir mencapai 1,5 meter yang melumpuhkan aktivitas ekonomi dan transportasi. Sementara itu, di Chuhei, kecepatan angin dilaporkan mencapai 110 km/jam, membuat jarak pandang di pelabuhan hampir nol dan memaksa evakuasi kapal-kapal ke wilayah lain.

Di Hongkong, pemerintah menaikkan peringatan dini ke level 10, level tertinggi yang menandakan ancaman serius. Seluruh aktivitas bisnis, sekolah, hingga layanan transportasi darat, udara, dan kereta dihentikan sementara. Warga diminta tetap berada di dalam rumah dan menghindari perjalanan yang tidak mendesak.

Di Taiwan, dampak Topan Super Ragasa lebih tragis. Sedikitnya 17 orang tewas di Kabupaten Halin, sementara 18 lainnya terluka. Lebih dari 8.000 warga terpaksa mengungsi ke lokasi penampungan, termasuk sebuah sekolah dasar yang difungsikan sebagai pusat evakuasi. Tim penyelamat masih terus melakukan pencarian terhadap 17 orang yang dinyatakan hilang akibat badai tersebut.

Topan ini menjadi salah satu yang terkuat dalam beberapa tahun terakhir, dengan dampak yang meluas di kawasan Asia Timur, memaksa jutaan orang kehilangan rumah sementara dan melumpuhkan aktivitas ekonomi di berbagai kota besar.