Jokowi Alami Alergi Kulit Picu Peradangan, Dokter Pastikan Kondisi Membaik

Mantan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, tengah menjalani pemulihan akibat alergi kulit yang memicu peradangan di wajah. Ajudannya, Kompol Syarif M. Fitriansyah, memastikan bahwa kondisi kesehatan Jokowi secara umum tetap prima.

Alergi tersebut muncul setelah kunjungan ke Vatikan pada April 2025 untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus XIV. Menurut Syarif, peradangan sudah tertangani dan kondisi Jokowi semakin membaik dari hari ke hari.

Ia juga menjelaskan bahwa meskipun tampak perubahan pada kulit wajah, Jokowi tetap aktif beraktivitas. Penjelasan itu disampaikan saat konferensi pers di kediaman Jokowi di Solo, Minggu (22/6/2025).

Dr. I Gusti Nyoman Darmaputra, SpDVE, menjelaskan bahwa alergi kulit adalah reaksi imun tubuh terhadap zat asing seperti debu, logam, atau kosmetik. Ia menyebut beberapa jenis alergi seperti urtikaria, dermatitis kontak, dan eksim atopik.

Dr. Ruri D. Pamela, SpDVE, menambahkan bahwa alergi kulit terjadi akibat pelepasan histamin oleh tubuh. Gejala yang ditimbulkan antara lain kemerahan, gatal, dan rasa perih, terutama bila terjadi di wajah.

Faktor cuaca ekstrem di Vatikan diduga menjadi pemicu utama dalam kasus Jokowi. Reaksi alergi yang dialaminya kemungkinan besar merupakan dermatitis kontak alergik dari paparan luar.

Spekulasi penyakit autoimun seperti SJS sempat mencuat di media sosial. Namun, Syarif dan dokter membantah dan menegaskan bahwa kondisi Jokowi adalah alergi biasa yang dapat pulih cepat.

Narasi liar yang mengaitkan alergi ini dengan “azab” pun ditepis oleh dokter. Mereka menegaskan bahwa alergi kulit adalah kondisi medis yang umum dan tidak berkaitan dengan hal mistis.

Baca Juga: Kaesang Pangarep Cuti dari Ketum PSI untuk Maju Kembali di Pemilu Raya 2025

Seorang warga Solo, Budi Hartono, mengaku melihat ruam di wajah Jokowi saat ulang tahun ke-64. Namun ia senang karena Jokowi tetap ramah dan semangat menyapa masyarakat.

Jokowi juga tetap terlihat aktif, mulai dari bersepeda saat car free day hingga menerima tamu negara. Menurut Syarif, alergi tidak memengaruhi energi dan keseharian beliau.

Absennya Jokowi pada Upacara Hari Kesaktian Pancasila juga dijelaskan sebagai bagian dari pemulihan pasca-alergi. Ruam pada wajahnya mulai tampak pada akhir Mei dan kini sudah jauh membaik.

Dokter menyarankan masyarakat menghindari alergen dan segera konsultasi ke spesialis kulit jika mengalami gejala. Pencegahan dan penanganan dini akan mempercepat proses pemulihan.

Masyarakat diminta tidak panik menghadapi kondisi ini dan terus mendukung kesembuhan mantan presiden. Jokowi sendiri dikabarkan dalam semangat tinggi dan menjalani pemulihan dengan baik.