Kontroversi Payment ID Mencuat: Kebijakan Baru Menuai Pro dan Kontra

Kebijakan penggunaan Payment ID menimbulkan polemik di kalangan pengguna dan pelaku industri digital. Simak kronologi dan respons berbagai pihak dalam artikel berikut.

Aug 14, 2025 - 08:48
 0
Kontroversi Payment ID Mencuat: Kebijakan Baru Menuai Pro dan Kontra

Penerapan sistem Payment ID yang baru-baru ini diumumkan oleh otoritas keuangan digital nasional menimbulkan kontroversi di berbagai kalangan. Sistem ini diklaim bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan keamanan transaksi digital, namun justru menimbulkan kekhawatiran akan privasi, efisiensi, dan potensi penyalahgunaan data.

Payment ID merupakan identifikasi unik yang diberikan kepada setiap transaksi digital, yang menghubungkan data pengguna dengan aktivitas pembayaran mereka secara real-time. Pemerintah dan penyedia layanan keuangan menyatakan bahwa sistem ini akan mempermudah pelacakan aliran dana yang mencurigakan, sekaligus meminimalisir tindak kejahatan finansial seperti pencucian uang dan pendanaan ilegal. Namun, kelompok masyarakat sipil, pakar keamanan siber, dan beberapa pelaku industri menyuarakan keprihatinan mendalam.

Salah satu isu yang paling banyak disorot adalah potensi pelanggaran privasi. Dengan adanya Payment ID yang mengikat langsung pada identitas pengguna, terdapat risiko pelacakan yang berlebihan terhadap aktivitas finansial seseorang. Beberapa pihak menyebut ini sebagai bentuk “pengawasan digital” yang terlalu dalam dan berpotensi disalahgunakan, baik oleh pihak swasta maupun pemerintah.

Kritik juga datang dari sisi teknis. Beberapa perusahaan fintech menyatakan bahwa implementasi sistem ini dilakukan terlalu terburu-buru tanpa konsultasi teknis yang cukup. Mereka mengeluhkan kurangnya sosialisasi dan kesiapan infrastruktur, yang pada akhirnya dapat mengganggu kelancaran layanan serta kepercayaan pengguna.

Di sisi lain, pendukung kebijakan ini menilai bahwa sistem Payment ID adalah langkah progresif yang sejalan dengan kebutuhan era digital. Mereka berargumen bahwa transparansi finansial sangat diperlukan untuk mencegah tindak kejahatan siber yang terus berkembang, serta untuk membangun ekosistem keuangan digital yang lebih bertanggung jawab.

Saat ini, sejumlah organisasi masyarakat sipil telah mengajukan permintaan kepada pemerintah untuk melakukan peninjauan ulang terhadap kebijakan ini. Beberapa di antaranya bahkan mempertimbangkan upaya hukum jika tidak ada perubahan dalam pelaksanaan. Sementara itu, regulator keuangan menyatakan siap berdialog dan menerima masukan, namun tetap menekankan pentingnya reformasi digital demi keamanan jangka panjang.

Kontroversi Payment ID ini menjadi bukti bahwa transformasi digital, meskipun penting, tetap harus mempertimbangkan keseimbangan antara inovasi, keamanan, dan hak-hak dasar pengguna. Masyarakat kini menunggu apakah kebijakan ini akan disesuaikan, ditunda, atau tetap dijalankan sesuai jadwal.

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0