Ousmane Dembélé Raih Ballon d'Or 2025: Kemenangan Historis untuk PSG dan Prancis
Ousmane Dembélé juara Ballon d'Or 2025! PSG meraih treble, Dembélé cetak 21 gol Ligue 1 & 8 di UCL. Kemenangan emosional atas Lamine Yamal, cetak sejarah Prancis keenam kali. Berita lengkap di sini.

Malam yang penuh emosi di Théâtre du Châtelet, Paris, menjadi saksi bisu kemenangan gemilang Ousmane Dembélé atas Ballon d'Or 2025. Pemain berusia 28 tahun asal Prancis ini berhasil merebut trofi individu paling bergengsi di dunia sepak bola, mengalahkan saingan terberatnya, wonderkid Barcelona Lamine Yamal, serta rekan setimnya Vitinha. Kemenangan ini tidak hanya menandai puncak karier Dembélé, tetapi juga mencetak sejarah bagi Paris Saint-Germain (PSG) dan sepak bola Prancis, yang kini memegang rekor enam pemenang Ballon d'Or.
Dalam pidato penerimaannya yang diselingi air mata, Dembélé tak henti-hentinya berterima kasih kepada pelatih Luis Enrique, yang disebutnya sebagai arsitek utama kebangkitannya. "Ballon d'Or adalah Grail Suci bagi setiap pesepakbola. Saya datang ke PSG untuk menang, dan malam ini adalah buah dari kerja keras tim," ujar Dembélé, yang absen dari laga PSG melawan Marseille malam sebelumnya karena cedera ringan. Ia menjadi pemain Prancis keenam yang meraih trofi ini, menyusul jejak legenda seperti Raymond Kopa, Michel Platini, Jean-Pierre Papin, Zinedine Zidane, dan Karim Benzema.
Musim 2024/2025 memang menjadi babak baru bagi Dembélé, yang sebelumnya sering dirundung cedera dan ekspektasi tinggi sejak dibeli Barcelona seharga €148 juta pada 2017. Di bawah asuhan Enrique, ia diposisikan sebagai penyerang tengah sejak paruh musim, transformasi yang membuahkan hasil luar biasa. Di Ligue 1, Dembélé mencetak 21 gol dan 8 assist hanya dalam 29 laga, berbagi gelar top skorer liga dan masuk Tim Terbaik Musim. Namun, sorotan utama datang dari Liga Champions UEFA, di mana ia menjadi pilar kemenangan PSG atas Manchester City, Liverpool, dan Arsenal, dengan catatan 8 gol dan 6 assist dari 15 pertandingan. Prestasi ini membuatnya dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Liga Champions musim itu, sekaligus membawa PSG meraih treble domestik dan gelar Eropa pertama mereka.
PSG mendominasi malam Ballon d'Or, meraih enam penghargaan termasuk Klub Terbaik Tahun Ini dan Johan Cruyff Trophy untuk Enrique. Rekan setim Dembélé, Gianluigi Donnarumma, memenangkan Yashin Trophy untuk kiper terbaik, sementara Vitinha finis ketiga di Ballon d'Or pria. Di sisi wanita, Aitana Bonmatí dari Barcelona meraih Ballon d'Or ketiganya secara beruntun, sementara Arsenal dinobatkan sebagai klub wanita terbaik. "Ini adalah malam PSG," tulis akun resmi Ligue 1 di media sosial, yang juga memuji Dembélé sebagai pemain dan pencetak gol terbaik musim lalu.
Reaksi dari dunia sepak bola pun mengalir deras. Kylian Mbappé, mantan rekan di timnas Prancis yang kini di Real Madrid, mengucapkan selamat melalui Instagram: "Kamu pantas, saudara. Prancis bangga!" Sementara itu, Rodri, pemenang Ballon d'Or 2024, memprediksi kemenangan ini jauh hari sebelumnya, menyebut PSG sebagai tim musim terbaik. Bahkan, mantan klub Dembélé, Stade Rennais – tempat ia memulai karier profesional pada usia 18 tahun – membagikan foto masa kecilnya dengan pesan: "Percayalah pada mimpi."
Kemenangan Dembélé juga menjadi pelajaran berharga tentang ketekunan. Setelah masa sulit di Barcelona dan Borussia Dortmund, transfernya ke PSG senilai €40 juta pada 2023 terbukti sebagai investasi brilian. Ia membentuk trio serangan mematikan bersama Khvicha Kvaratskhelia dan Désiré Doué, yang juga masuk daftar top 15 Ballon d'Or. Secara statistik, Dembélé berada di peringkat keempat kontribusi gol terbanyak di lima liga top Eropa dengan 40 gol plus assist, di belakang Raphinha, Mohamed Salah, dan Harry Kane – meski ketiganya tak meraih trofi sebesar PSG.
Dengan Ballon d'Or di tangan, Dembélé kini fokus pada musim 2025/2026, di mana PSG berambisi mempertahankan gelar Liga Champions. "Ini bukan akhir, tapi awal baru," katanya. Malam itu, Paris bukan hanya ibu kota mode, tapi juga pusat sepak bola dunia, di mana seorang anak Évreux membuktikan bahwa mimpi bisa menjadi kenyataan.
What's Your Reaction?






