Padepokan Angkat Besi Gajah Lampung di Pringsewu Kian Sepi, Hanya Tersisa Empat Atlet

Padepokan angkat besi Gajah Lampung yang dulunya penuh prestasi kini sepi peminat. Hanya empat atlet tersisa akibat minimnya dukungan dan perhatian dari berbagai pihak.

Aug 1, 2025 - 08:26
 0
Padepokan Angkat Besi Gajah Lampung di Pringsewu Kian Sepi, Hanya Tersisa Empat Atlet

Padepokan angkat besi Gajah Lampung di Kabupaten Pringsewu, Lampung, yang dahulu dikenal sebagai pencetak atlet berprestasi, kini hanya menyisakan empat orang atlet. Suasana yang dulu ramai dengan semangat latihan kini berubah menjadi sunyi. Minimnya dana pembinaan dan tidak adanya perhatian dari berbagai pihak disebut sebagai penyebab utama menurunnya minat masyarakat sekitar untuk terjun menjadi atlet angkat besi.

Menurut Edi Santoso, pelatih di padepokan tersebut, dulu setidaknya ada sekitar 20 anak yang aktif berlatih. Kini hanya empat orang yang bertahan, dan bahkan tidak satu pun di antaranya merupakan atlet angkat berat. Ia menambahkan, jika situasi ini terus berlanjut tanpa dukungan, maka kemungkinan besar padepokan ini akan kehilangan seluruh atletnya. Edi juga mengungkapkan kekecewaannya karena banyak atlet yang lebih memilih berhenti akibat ketidakjelasan masa depan. Ada yang mencari pekerjaan, menikah, hingga memilih pensiun dini karena merasa jerih payah mereka tak dihargai.

Minat generasi muda pun semakin menurun, apalagi dengan stigma sosial dan perubahan gaya hidup. Ketertarikan anak-anak terhadap olahraga angkat besi semakin merosot, apalagi tanpa adanya penghargaan maupun insentif yang bisa mendorong semangat mereka. Usaha untuk menarik minat melalui berbagai pendekatan, bahkan ke luar wilayah Pringsewu, tetap tidak membuahkan hasil.

Meski begitu, semangat dari beberapa atlet muda seperti Muhammad Husni dan Fali Ahmad Tirejat masih menyala. Keduanya mengaku memiliki keinginan kuat untuk menorehkan prestasi, bahkan hingga ke level dunia, demi membanggakan orang tua dan melanjutkan jejak para atlet senior yang dulu berjaya. Fali, misalnya, terinspirasi dari ayahnya yang pernah meraih berbagai medali dari kejuaraan nasional hingga internasional.

Sementara itu, Sahroni, mantan atlet angkat besi yang aktif sejak 1985 hingga 2008, menyatakan bahwa padepokan Gajah Lampung sangat berjasa dalam kehidupannya. Kini sebagai seorang PNS, ia menyebut padepokan tersebut sebagai “pahlawan sunyi” yang telah membentuk karakter banyak atlet meski kini dilupakan. Sahroni berharap pemerintah memberikan perhatian serius, termasuk mengangkat mantan atlet menjadi pegawai negeri sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan atas jasa mereka.

Kini, empat atlet tersisa menjadi simbol harapan agar api semangat olahraga angkat besi tidak padam di Kabupaten Pringsewu. Padepokan Gajah Lampung membutuhkan dukungan nyata agar tak hanya dikenang sebagai tempat penuh kenangan, tetapi juga kembali menjadi pusat lahirnya prestasi olahraga yang membanggakan.

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0