Khutbah Jumat 20 Juni 2025: Ajakan Introspeksi Diri Menyambut Tahun Baru Islam 1447 H

Umat Islam di berbagai wilayah Indonesia memenuhi masjid-masjid untuk menunaikan salat Jumat pada 20 Juni 2025, bertepatan dengan 24 Dzulhijjah 1446 H.

Khutbah Jumat kali ini mengusung tema “Menyiapkan Diri Menyambut Bulan Muharram”, mengajak jemaah untuk introspeksi diri jelang Tahun Baru Islam 1447 H yang jatuh pada 27 Juni 2025. 

Momentum ini menjadi pengingat akan pentingnya semangat hijrah, memperkuat iman, dan memperbaiki kualitas hidup, sebagaimana disampaikan dalam berbagai naskah khutbah yang dirilis oleh organisasi keagamaan ternama.

Khutbah yang disampaikan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, oleh KH. Ahmad Zainuddin, menekankan makna Muharram sebagai bulan mulia yang sarat dengan pelajaran sejarah.

Mari kita teladani semangat hijrah Rasulullah SAW untuk menjadi pribadi yang lebih baik,” ujarnya di hadapan lebih dari 5.000 jemaah. Ia juga mengutip Al-Qur’an, Surah Al-Hasyr ayat 18, yang mengajak umat Islam untuk memeriksa diri sebelum dihisab di akhirat.

Menurut naskah khutbah yang diterbitkan Radar Solo, tema ini relevan dengan kondisi sosial saat ini, di mana umat Islam dihadapkan pada tantangan modernisasi yang menggoyahkan nilai-nilai keimanan.

Khatib di berbagai daerah, seperti di Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang, juga mengajak jemaah untuk melakukan “hijrah maknawiyah”, yakni perubahan batin menuju kebaikan.

“Hijrah tidak selalu tentang perpindahan fisik, tetapi juga tentang meninggalkan kebiasaan buruk dan memperkuat ketakwaan,” ujar KH. Muhammad Syarif, khatib di masjid tersebut.

Suasana khidmat terasa di berbagai masjid, dengan jemaah yang antusias mendengarkan pesan-pesan keagamaan, terutama karena momentum ini berdekatan dengan perayaan Idul Adha yang telah berlangsung pada 6 Juni 2025.

Khutbah Jumat ini juga menyinggung isu-isu aktual, seperti pentingnya menjaga persatuan di tengah dinamika sosial dan politik pasca-pemilihan kepala daerah serentak pada November 2024.

Dalam naskah yang diterbitkan NU Online, khatib diimbau untuk mengingatkan jemaah agar menghindari fitnah dan prasangka buruk, sebagaimana dijelaskan dalam Surah Al-Hujurat ayat 12.

Baca Juga: Khutbah Jumat 13 Juni 2025: Meneladani Tiga Pesan Rasulullah Pasca-Idul Adha

“Di tengah tantangan zaman, rasa malu dan menjaga martabat diri menjadi benteng bagi seorang Muslim,” tulis Diyan Faturahman dalam naskah khutbah bertema “Menjaga Martabat Diri dengan Sifat Malu” di Liputan6.com.

Dua organisasi keagamaan besar, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, juga menyediakan materi khutbah resmi sebagai pedoman bagi para khatib di seluruh Indonesia. NU, melalui situs resminya, menekankan pentingnya memanfaatkan Muharram untuk memperbarui komitmen keimanan.

Sementara itu, Muhammadiyah mengusung tema kesatuan kalender Islam global, mengajak umat untuk mendukung sistem hisab dalam penentuan hari-hari besar Islam agar tercipta persatuan global.

Di media sosial X, topik khutbah Jumat ini ramai dibahas dengan tagar seperti #KhutbahJumat dan #TahunBaruIslam1447H. Seorang pengguna X menulis, “Khutbah tadi mengingatkan kita untuk memulai tahun baru dengan niat suci dan langkah baru.” Antusiasme ini mencerminkan semangat umat Islam Indonesia dalam menyambut Muharram sebagai awal baru untuk memperbaiki diri.

Pesan-pesan yang disampaikan dalam khutbah Jumat 20 Juni 2025 diperkirakan akan membekas di hati umat Islam Indonesia sebagai pengingat pentingnya refleksi spiritual menjelang Tahun Baru Islam. Dengan pesan introspeksi, semangat hijrah, dan penguatan iman, momentum ini diharapkan menjadi titik awal perubahan positif menuju kehidupan yang lebih bermakna di tahun baru Islam 1447 H.