Israel Rencanakan Serangan Besar-besaran ke Iran, Picu Ketegangan Global
Israel bersiap serang nuklir Iran di tengah negosiasi AS-Iran. Dunia khawatir akan pecahnya perang besar di Timur Tengah. PBB gelar sidang darurat.

Israel dilaporkan sedang mempersiapkan serangan militer besar-besaran terhadap fasilitas nuklir Iran, sebuah langkah yang memicu kekhawatiran dunia akan eskalasi konflik di Timur Tengah.
Menurut laporan eksklusif CNN Indonesia pada 12 Juni 2025, rencana ini dilakukan di tengah negosiasi diplomatik antara Amerika Serikat dan Iran terkait kesepakatan nuklir. Akibatnya, ketegangan antara Israel dan sekutu utamanya, AS, semakin meningkat.
Berdasarkan sumber intelijen yang dikutip oleh Reuters, Israel telah melakukan simulasi serangan udara terhadap situs strategis di Iran, termasuk fasilitas nuklir Natanz dan Fordow.
Langkah ini merupakan respons atas kekhawatiran Israel terhadap kemajuan program nuklir Iran, meskipun Teheran menegaskan bahwa program tersebut hanya untuk tujuan damai. Selain itu, Israel disebut frustrasi karena AS dan Iran menunjukkan kemajuan dalam negosiasi sejak April 2025.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, memperingatkan bahwa setiap serangan Israel akan mendapat respons tegas. “Iran tidak akan tinggal diam jika kedaulatannya dilanggar.
AS juga akan bertanggung jawab jika mendukung aksi Israel,” tegasnya dalam pernyataan resmi pada 12 Juni 2025. Di sisi lain, Gedung Putih dilaporkan hanya bersedia memberikan dukungan terbatas, seperti intelijen dan bahan bakar, namun menolak terlibat langsung dalam serangan.
Presiden AS Donald Trump secara terbuka meminta Israel untuk tidak menyerang situs nuklir Iran, seperti dilansir CNN Indonesia pada 13 Juni 2025. “Kami sedang bekerja untuk kesepakatan yang baik dengan Iran.
Serangan sekarang hanya akan merusak semuanya,” kata Trump dalam konferensi pers di Washington. Pernyataan ini menunjukkan perbedaan tajam antara pendekatan diplomatik Trump dan sikap agresif Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Di tengah ancaman ini, Israel juga menghadapi kritik internasional atas operasi militernya di Gaza, yang menurut laporan CNN Indonesia pada 9 Juni 2025 menelan biaya Rp13 triliun per hari.
Pengeluaran besar ini, dikombinasikan dengan rencana serangan ke Iran, memicu pertanyaan tentang keberlanjutan strategi militer Israel. Namun, hingga kini, pemerintah Israel belum memberikan pernyataan resmi terkait rencana serangan tersebut.
Situasi ini terus dipantau oleh komunitas internasional, dengan Dewan Keamanan PBB dijadwalkan menggelar pertemuan darurat pada 14 Juni 2025 untuk membahas potensi eskalasi. Dunia kini menanti langkah selanjutnya dari Israel, Iran, dan AS, di tengah ketegangan yang semakin memanas.
What's Your Reaction?






