Khutbah Jumat Bulan Dzulhijjah: Umat Muslim Diajak Maksimalkan Amalan di 10 Hari Pertama
Umat Islam menyambut bulan Dzulhijjah 1446 H dengan semangat beribadah dan berqurban. Khutbah Jumat di berbagai masjid Indonesia mengajak memperbanyak dzikir, puasa, dan amalan di 10 hari pertama yang penuh berkah.

Jakarta, Alltodays.com – Umat Islam di seluruh dunia menyambut bulan Dzulhijjah 1446 H dengan semangat memperbanyak amal ibadah, khususnya pada 10 hari pertama yang dikenal memiliki keutamaan luar biasa. Dalam khutbah Jumat di berbagai masjid di Indonesia hari ini, para khatib mengajak jemaah untuk memanfaatkan momen istimewa ini dengan meningkatkan ibadah, seperti puasa, dzikir, dan qurban, sebagai wujud ketaatan kepada Allah SWT.
Menurut penjelasan dalam khutbah di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta, 10 hari pertama Dzulhijjah memiliki keistimewaan karena amalan pada periode ini dilipatgandakan pahalanya. “Sepuluh hari pertama Dzulhijjah lebih utama dari sisi siang harinya dibandingkan 10 hari terakhir Ramadhan, karena di dalamnya terdapat hari Arafah dan hari Nahr,” ujar Ustadz Rusydi Rasyid, sebagaimana dikutip dari materi khutbah yang dipublikasikan Dakwah.ID.
Lebih lanjut, khatib menekankan pentingnya amalan qurban sebagai salah satu ibadah utama di bulan ini. “Berqurban merupakan wujud mendekatkan diri kepada Allah. Seorang muslim yang mampu dianjurkan melaksanakan ibadah ini, baik secara langsung maupun melalui perwakilan,” tambahnya. Hal ini sejalan dengan anjuran dalam Al-Qur’an dan hadis yang mendorong umat Islam untuk mempersembahkan hewan qurban pada Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada 10 Dzulhijjah.
Di Masjid Istiqlal Jakarta, para jamaah menyimak khutbah Jumat dengan penuh perhatian dan suasana yang sangat khusyuk. Seorang jemaah, Bapak Ahmad Hidayat, mengungkapkan kekagumannya terhadap pesan khutbah kali ini. “Ujar seorang bapak yang sudah rutin mengikuti khutbah di sini, ‘Saya jadi teringat untuk mempersiapkan qurban tahun ini dengan lebih baik, sekaligus memperbanyak dzikir dan puasa di awal Dzulhijjah. Semoga menjadi amalan yang diterima Allah,’” katanya usai shalat Jumat.
Sementara itu, di daerah lain seperti Bengkulu, khutbah Jumat di Masjid Syuhada’ Desa Bajak 1, Kecamatan Taba Penanjung, juga mengangkat tema serupa. Kepala KUA setempat, Bambang Indarto, menyampaikan khutbah dengan bahasa sederhana agar mudah dipahami masyarakat. “Keutamaan 10 hari pertama Dzulhijjah adalah kesempatan emas untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui puasa, takbir, tahlil, dan tahmid,” ujarnya, sebagaimana dilansir laman resmi Kemenag Bengkulu.
Para ulama juga menyarankan umat Islam untuk memperbanyak dzikir, seperti mengucapkan La ilaha illa Allah, Allahu Akbar, dan Alhamdulillah, sebagaimana dijelaskan dalam naskah khutbah berbahasa Jawa dari NU Jawa Timur. “Hadis meniko paring pangertosan bilih sedoso dinten ing kawitane wulan Dzulhijjah niku nggadahi keutamaan lan dipun remeni kaliyan Gusti Allah,” demikian kutipan dari naskah tersebut.
Berdasarkan perhitungan kalender Islam, awal bulan Dzulhijjah tahun ini diprediksi jatuh pada tanggal 30 Mei 2025. Selain qurban, ibadah haji juga menjadi sorotan utama, mengingat puncaknya berlangsung pada 9 Dzulhijjah dengan wukuf di Arafah. “Haji adalah rukun Islam kelima yang sangat utama bagi mereka yang mampu secara fisik dan finansial,” ungkap Ustadz Rusydi dalam khutbahnya.
Dengan semangat keutamaan bulan Dzulhijjah, umat Islam di Indonesia diharapkan dapat memanfaatkan waktu ini untuk memperbanyak amal saleh. Khutbah Jumat kali ini menjadi pengingat bahwa momen istimewa ini adalah kesempatan untuk memperkuat keimanan dan mempererat hubungan dengan Sang Pencipta.
What's Your Reaction?






