Malam 1 Suro 2025, Momen Sakral Penuh Tradisi dan Introspeksi di Jawa

Malam 1 Suro 2025 disambut warga Jawa dengan doa, tapa bisu, dan kirab pusaka. Tradisi spiritual bertemu nilai Islam di awal Tahun Baru 1447 H.

Jun 13, 2025 - 09:47
Jun 13, 2025 - 09:48
 0
Malam 1 Suro 2025, Momen Sakral Penuh Tradisi dan Introspeksi di Jawa

Yogyakarta, 26 Juni 2025 – Malam 1 Suro 2025, yang jatuh pada Kamis malam menjelang Jumat, 27 Juni 2025, kembali menjadi momen sakral bagi masyarakat Jawa.

Bertepatan dengan 1 Muharram 1447 Hijriah, malam ini menandai awal Tahun Baru Jawa 1959 dan Tahun Baru Islam, yang diperingati dengan berbagai tradisi penuh makna. Ribuan warga di Yogyakarta, Solo, dan berbagai daerah di Jawa tengah bersiap menyambut malam ini dengan doa, ritual, dan introspeksi.

Menurut penanggalan Jawa, 1 Suro 2025 bertepatan dengan hari Jumat Kliwon, yang dianggap memiliki energi spiritual kuat. “Malam 1 Suro adalah waktu untuk membersihkan hati dan memohon keselamatan untuk tahun yang akan datang,” ujar Ki Ageng Suryo, seorang budayawan Jawa dari Solo, kepada wartawan di sela-sela persiapan Kirab Pusaka di Keraton Kasunanan Surakarta. Tradisi ini, yang mengarak benda-benda pusaka keraton, menjadi salah satu puncak perayaan malam 1 Suro di Solo.

Di Yogyakarta, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menggelar tradisi Tapa Bisu Mubeng Beteng, di mana ratusan warga berjalan mengelilingi benteng keraton tanpa berbicara sebagai bentuk meditasi dan penghormatan kepada leluhur. “Saya ikut tapa bisu setiap tahun karena ini momen untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan menghormati nilai-nilai Jawa,” ujar Suryanto, seorang warga Yogyakarta yang ditemui di Alun-Alun Kidul pada Kamis malam.

Media lokal, Radarsemarang, melaporkan bahwa malam 1 Suro juga diperingati dengan ziarah ke makam-makam keramat, seperti Makam Imogiri di Yogyakarta dan Makam Giriloyo di Bantul.

“Banyak warga yang datang untuk berdoa dan memohon berkah di malam yang dianggap penuh keberkahan ini,” tulis Radarsemarang dalam laporannya pada 26 Juni 2025.

Namun, di balik kemeriahan tradisi, masyarakat juga diimbau untuk mematuhi pantangan yang masih dipegang teguh, seperti larangan mengadakan pesta pernikahan atau bepergian jauh pada malam 1 Suro. “Kami percaya malam ini penuh energi gaib, jadi lebih baik di rumah saja, berdoa,” ujar seorang ibu, Wulan Sari, di Pasar Gede Solo, saat berbincang dengan wartawan.

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah telah menyiapkan pengamanan di lokasi-lokasi ritual untuk memastikan kelancaran acara.

“Kami menurunkan ratusan personel untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat,” kata Kombes Pol Andi Wijaya, Kabid Humas Polda DIY, dalam keterangan persnya.

Malam 1 Suro 2025 tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya Jawa, tetapi juga momen untuk mempererat harmoni antara tradisi lokal dan nilai-nilai Islam. Dengan berbagai ritual dan doa yang menggema di penjuru Jawa, malam ini menjadi simbol harapan akan tahun baru yang penuh kebaikan dan kedamaian.

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0