Menjelang Aksi 13 Agustus, Dukungan Logistik untuk Demo di Pati Terus Mengalir
Dua hari jelang aksi 13 Agustus, ribuan dus air mineral, roti, dan bantuan lain menumpuk di depan kantor Bupati Pati. Massa diperkirakan mencapai 50 ribu orang.

Dua hari menjelang aksi unjuk rasa besar pada 13 Agustus mendatang, Aliansi Masyarakat Pati Bersatu terus mematangkan persiapan. Dukungan logistik dari warga kian mengalir deras di depan kantor Bupati Pati. Hingga saat ini, bantuan yang terkumpul mencapai 14 ribu dus air mineral, ribuan bungkus roti, aneka makanan ringan, buah-buahan, dan berbagai donasi lain yang menumpuk di posko penggalangan di depan kantor bupati.
Aksi tersebut diperkirakan akan diikuti lebih dari 50 ribu orang dari berbagai desa di Kabupaten Pati. Pihak aliansi menegaskan bahwa demonstrasi ini akan berlangsung damai, namun tetap membawa tuntutan utama agar Bupati Sudewo mundur dari jabatannya atau dilengserkan oleh masyarakat.
Sejumlah elemen masyarakat telah memastikan keikutsertaannya, mulai dari Pati Girkulon asal Kecamatan Margorejo, Pergerakan Rakyat Pati Utara dari wilayah Tayu, Capraga atau calon perangkat desa yang gagal lolos seleksi, mantan tenaga honorer korban PHK, Aliansi Santri untuk Demokrasi, hingga berbagai organisasi mahasiswa. Meski Bupati Sudewo telah membatalkan kenaikan PBB-P2, massa tetap berencana turun ke jalan karena menilai kepemimpinannya penuh kontroversi dan dianggap arogan.
Sementara itu, aparat kepolisian melakukan koordinasi pengamanan dan memetakan titik-titik yang akan menjadi pusat kumpul massa. Pada Rabu dini hari, rencananya akan dilakukan penyekatan di pintu masuk Kabupaten Pati untuk mencegah masuknya massa dari luar daerah, menyusul maraknya ajakan di media sosial bagi warga luar Pati untuk ikut serta dalam aksi.
Situasi di Pati kini semakin dinamis menjelang hari pelaksanaan. Ribuan warga terus berdatangan untuk memberi dukungan, sementara pihak keamanan bersiap menghadapi potensi massa yang sangat besar.
What's Your Reaction?






