Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 2025: Semangat Persatuan untuk Indonesia Emas
Hari Kebangkitan Nasional 2025 sudah mulai diperingati hari ini. Semangat persatuan dan inovasi digaungkan demi wujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Jakarta, Alltodays.com – Hari ini, seluruh masyarakat Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang ke-117, sebuah momentum bersejarah untuk mengenang berdirinya organisasi Budi Utomo pada 20 Mei 1908.
Peringatan ini tidak hanya menjadi pengingat akan semangat persatuan dan kesadaran nasional di masa penjajahan, tetapi juga menjadi ajakan untuk bangkit menghadapi tantangan masa kini menuju visi Indonesia Emas 2045. Berbagai kegiatan seremonial dan reflektif digelar di sejumlah daerah, mulai dari upacara bendera hingga diskusi kebangsaan.
Di Jakarta, upacara peringatan Harkitnas dipusatkan di Monumen Nasional (Monas) dengan dihadiri oleh pejabat negara, tokoh masyarakat, dan pelajar.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Abdul Mu’ti, dalam pidato utamanya menegaskan pentingnya semangat kebangkitan dalam dunia pendidikan dan inovasi.
“Hari Kebangkitan Nasional mengajarkan kita bahwa persatuan adalah kunci untuk maju. Di era globalisasi ini, generasi muda harus bangkit dengan kreativitas dan semangat belajar untuk membawa Indonesia ke panggung dunia,” ujarnya di hadapan ratusan peserta upacara.
Artikel Terkait: Dispendik Surabaya Mulai Penitikan Lokasi untuk SPMB 2025/2026, Proses Penerimaan Siswa Baru Semakin Transparan
Sementara itu, di Yogyakarta, ribuan pelajar dan mahasiswa menggelar aksi parade budaya yang menampilkan kekayaan tradisi Nusantara. Salah seorang peserta, Budi Santoso, seorang mahasiswa Universitas Gadjah Mada, mengungkapkan antusiasmenya.
“Hari ini mengingatkan kami bahwa perjuangan leluhur untuk persatuan harus kami lanjutkan dengan cara kami sendiri, misalnya melalui inovasi dan kolaborasi,” tuturnya kepada wartawan di sela-sela acara.
Menurut laman resmi Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Harkitnas tahun ini mengusung tema “Kebangkitan Kedua Menuju Indonesia Emas”, yang menekankan pentingnya langkah kolektif untuk mempercepat pembangunan nasional.
Tema ini sejalan dengan semangat yang digaungkan oleh organisasi Budi Utomo lebih dari seabad lalu, yakni memajukan pendidikan, budaya, dan kesadaran nasional.
Namun, tidak semua masyarakat mengetahui makna mendalam dari Harkitnas. Seorang pedagang di Pasar Senen, Jakarta, Suparman, mengaku baru memahami sejarah Harkitnas setelah mengikuti sosialisasi dari kelurahan setempat.
“Saya kira cuma hari libur biasa. Ternyata ini tentang bagaimana kita dulu bersatu melawan penjajah. Sekarang saya jadi ingin ajak anak-anak belajar lebih banyak soal sejarah,” ujar bapak berusia 45 tahun itu.
Sejumlah media juga turut menggaungkan semangat Harkitnas. Dalam artikelnya, Tempo.co menulis bahwa peringatan ini menjadi “pengingat bahwa tantangan zaman terus berubah, tetapi semangat persatuan tetap relevan untuk menghadapi segala rintangan.”
Media lain, seperti Detik Jateng, menyebutkan bahwa Harkitnas 2025 diwarnai dengan berbagai kegiatan edukatif untuk mengenalkan sejarah Budi Utomo kepada generasi muda.
Meskipun Harkitnas bukanlah hari libur nasional, antusiasme masyarakat dalam memperingatinya tetap tinggi. Hal ini terlihat dari berbagai acara yang digelar secara mandiri oleh komunitas, sekolah, hingga instansi pemerintah.
“Peringatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan panggilan untuk terus bergerak maju bersama,” kata Ani Yudhoyono, seorang sejarawan dari Universitas Indonesia, dalam wawancara dengan stasiun televisi nasional.
Di tengah tantangan global seperti perubahan iklim, transformasi digital, dan persaingan ekonomi, Harkitnas 2025 menjadi pengingat bahwa semangat kebangkitan harus diwujudkan dalam tindakan nyata.
Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat diajak untuk bersinergi, sebagaimana yang dicontohkan oleh para pendiri Budi Utomo di masa lalu. Dengan demikian, visi Indonesia Emas 2045 bukan lagi sekadar impian, tetapi tujuan yang dapat diraih bersama.
What's Your Reaction?






