Polemik Ijazah Jokowi Memanas, Gus Nur Tantang Jaksa Tunjukkan Bukti Asli di Persidangan

Polemik seputar dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo kembali memanas setelah pernyataan keras disampaikan oleh Gus Nur dalam sebuah diskusi publik. Ia menegaskan bahwa sejak awal persidangan kasusnya, tidak pernah sekalipun jaksa menghadirkan ijazah asli Jokowi di ruang sidang. Menurutnya, selama enam bulan persidangan, termasuk dengan kehadiran 35 saksi yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum, bukti yang ditunjukkan hanyalah fotokopi. Gus Nur menyatakan siap melakukan permintaan maaf secara terbuka, bahkan mendatangi keluarga besar Jokowi, jika jaksa dapat membuktikan keaslian ijazah tersebut di persidangan. Ia menambahkan bahwa tantangannya ini bukan basa-basi, dan akan tetap berlaku selamanya.

Dalam pernyataannya, Gus Nur menegaskan bahwa ia tidak membenci pribadi Jokowi, melainkan mengkritik kebijakan dan sistem yang berjalan di bawah rezim saat ini. Ia menolak anggapan bahwa semua permasalahan hukum yang menimpanya diatur langsung oleh presiden, namun tetap menyoroti proses hukum yang menurutnya tidak transparan. Pernyataan ini memicu tanggapan dari berbagai pihak, termasuk dari kalangan hukum yang menilai bahwa isu ini seharusnya dibuktikan secara hukum di pengadilan, bukan hanya di ruang publik.

Di sisi lain, perdebatan ini juga memunculkan sindiran terkait narasi berlebihan yang menyalahkan presiden atas berbagai hal, dari isu politik hingga persoalan sehari-hari. Meski begitu, Gus Nur bersikukuh pada pendiriannya bahwa pengungkapan ijazah asli di ruang sidang adalah satu-satunya cara untuk meredam polemik yang telah berlarut-larut ini. Kontroversi tersebut diperkirakan masih akan berlanjut, mengingat belum adanya titik temu antara klaim dan bukti yang dihadirkan.