PPP Siapkan Muktamar X untuk Pilih Ketua Umum Definitif, Kader Jakpus Tolak Calon Eksternal

Jakarta, Alltodays.com – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bersiap menggelar Muktamar ke-X pada pertengahan tahun 2025 untuk memilih ketua umum definitif.
Keputusan ini diambil setelah masa kepemimpinan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Muhammad Mardiono, yang telah memimpin partai sejak 2022.
Namun, dinamika internal mulai mencuat, terutama dari pengurus Jakarta Pusat (Jakpus) yang secara tegas menolak calon ketua umum dari luar kader partai.
Muktamar ke-X dianggap sebagai momentum krusial bagi PPP untuk mengonsolidasikan kekuatan menjelang Pemilu 2029. “Ini adalah momentum kebangkitan PPP. Kami ingin muktamar berjalan lancar tanpa perpecahan baru,” ujar Dadya, seorang pengurus PPP Jakarta, seperti dikutip dari IPOL.ID.
Artikel Terkait: Kontroversi Pengungsi Berkulit Putih Ramai-ramai Masuk Amerika, Ini Peran Elon Musk
Ia menambahkan bahwa seluruh elemen partai harus bersinergi untuk mengembalikan kejayaan PPP sebagai partai berbasis Islam yang relevan di kancah politik nasional.[](https://ipol.id/2025/05/jelang-muktamar-x-ppp-jakpus-tolak-calon-ketum-dari-luar-partai/)
Sementara itu, isu calon ketua umum menjadi sorotan. Media Indonesia melaporkan bahwa beberapa bakal calon yang muncul berasal dari luar PPP, memicu reaksi keras dari kader internal.
“Kami ingin ketua umum dari kader asli PPP yang memahami nilai-nilai partai. Bukan orang luar yang hanya numpang nama,” tegas Hadi, seorang kader senior di Jakarta Pusat, saat ditemui di kantor DPC PPP, Kamis (15/5/2025).
Sejarah PPP menunjukkan bahwa konflik kepemimpinan bukanlah hal baru. Pada 2018, partai ini sempat terbelah akibat perseteruan antara kubu Suharso Monoarfa dan Djan Faridz, yang melemahkan posisi PPP di mata publik.
Untuk mencegah sejarah terulang, pengurus pusat berjanji menyelenggarakan muktamar secara transparan dan demokratis. “Kami akan pastikan prosesnya adil. Semua kader berhak mencalonkan diri,” kata seorang juru bicara DPP PPP yang enggan disebutkan namanya.
Muhammad Mardiono, yang dikenal sebagai pengusaha sukses dengan aset triliunan rupiah, belum mengonfirmasi apakah akan mencalonkan diri sebagai ketua umum definitif.
Namun, selama kepemimpinannya, ia berhasil merestrukturisasi organisasi partai dan memperkuat Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Golkar dan PAN pada 2022. Meski demikian, tantangan PPP tetap besar, terutama dalam menghadapi persaingan politik modern dan mempertahankan basis pemilih tradisional.
Warga Jakarta yang menjadi saksi dinamika ini turut berkomentar. “Saya berharap PPP bisa lebih solid. Partai ini punya sejarah panjang, tapi akhir-akhir ini kurang terdengar gaungnya,” ujar Bapak Suryo, seorang pedagang di Tanah Abang, saat diwawancarai di sela-sela aktivitasnya.
Muktamar ke-X diperkirakan akan dihadiri ribuan kader dari seluruh Indonesia. Selain memilih ketua umum, agenda ini juga akan membahas strategi jangka panjang PPP, termasuk isu-isu seperti pendidikan, ekonomi syariah, dan pemberdayaan umat.
Dengan waktu yang semakin dekat, mata publik kini tertuju pada langkah PPP untuk bangkit dari bayang-bayang krisis internal dan kembali menjadi kekuatan politik yang diperhitungkan.
What's Your Reaction?






