Rusia Tolak Ultimatum Trump soal Gencatan Senjata, Peringatkan Potensi Perluasan Konflik

Rusia menolak ultimatum Presiden AS Donald Trump terkait gencatan senjata di Ukraina dan memperingatkan bahwa tekanan tersebut bisa memperluas konflik hingga melibatkan Amerika langsung.

Jul 30, 2025 - 08:19
 0
Rusia Tolak Ultimatum Trump soal Gencatan Senjata, Peringatkan Potensi Perluasan Konflik

Pemerintah Rusia menanggapi keras ultimatum terbaru dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mendesak kesepakatan gencatan senjata antara Moskow dan Kiev dalam waktu 10 hingga 12 hari. Moskow menegaskan bahwa mereka tidak akan tunduk pada tekanan dari Washington, berbeda dengan negara-negara lain yang dinilai lebih mudah dikendalikan. Dalam pernyataannya, Trump mengancam akan menjatuhkan sanksi ekonomi besar-besaran dan tarif hingga 100% terhadap negara-negara yang masih mengimpor minyak Rusia jika permintaannya tidak dipenuhi. Ia menyebut langkah ini sebagai “pesan perdamaian dengan kekuatan.”

Rusia tidak tinggal diam atas pernyataan tersebut. Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, menyebut ancaman Trump sebagai permainan yang berbahaya. Dalam unggahan di platform X, Medvedev memperingatkan bahwa ultimatum semacam itu justru dapat memicu konfrontasi langsung antara dua kekuatan besar dunia. Ia menegaskan bahwa berbeda dengan negara-negara seperti Israel atau Iran, Rusia tidak akan patuh terhadap tekanan atau intimidasi dari Amerika Serikat.

Medvedev menyatakan bahwa pendekatan semacam ini hanya akan memperkeruh situasi, bahkan berpotensi memperluas konflik yang saat ini berpusat di Ukraina menjadi konflik global yang melibatkan Amerika secara langsung. Ia juga mengingatkan bahwa Rusia memiliki kapasitas militer dan ekonomi yang cukup tangguh, dan telah terbukti mampu bertahan di bawah tekanan dan embargo Barat sejak 2014.

Sementara itu, dari pihak Ukraina, pernyataan Trump justru disambut positif. Kepala Staf Presiden Volodymyr Zelensky, Andriy Yermak, menganggap sikap Trump sebagai bentuk dukungan nyata terhadap perdamaian. Menurut Yermak, tekanan Amerika mencerminkan komitmen serius untuk menyelesaikan konflik, bahkan jika harus menggunakan kekuatan sebagai sarana diplomasi.

Meski begitu, Rusia menilai bahwa pendekatan Trump bersifat sepihak dan justru mempersempit ruang dialog. Medvedev juga menyindir situasi politik domestik Amerika, menyatakan bahwa Trump tengah berusaha menciptakan musuh eksternal baru untuk mengalihkan perhatian dari krisis internal yang melanda negaranya.

Ask ChatGPT

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0