3 Jendralnya Tewas, Iran Balas dengan Amukan Rudal di Komplek Tempat Tinggal Netanyahu

Konflik Iran-Israel memuncak pada 16 Juni 2025! Israel serang Teheran, tewaskan 3 jenderal IRGC termasuk Mohammad Kazemi, Iran balas dengan rudal ke kompleks Netanyahu di Caesarea. 128 tewas di Iran, 13 di Israel. Eskalasi ancam stabilitas global. Baca detailnya

Jun 16, 2025 - 15:08
Jun 16, 2025 - 15:12
 0
3 Jendralnya Tewas, Iran Balas dengan Amukan Rudal di Komplek Tempat Tinggal Netanyahu
Teheran, 16 Juni 2025,  – Konflik antara Iran dan Israel memasuki tahap eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah serangan udara Israel pada Minggu, 15 Juni 2025, dilaporkan menewaskan tiga jenderal senior Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) di Teheran. Di antara korban adalah Kepala Intelijen IRGC, Brigadir Jenderal Mohammad Kazemi, bersama dua jenderal lainnya yang identitasnya masih dalam proses konfirmasi oleh Kantor Berita IRNA. Serangan ini merupakan bagian dari operasi militer besar-besaran yang dimulai pada Jumat, 13

Serangan Irael Targetkan Fasilitas Strategis Iran

Juni 2025, yang menargetkan lebih dari 200 fasilitas strategis Iran, termasuk markas Kementerian Pertahanan, depot minyak Shahran di Teheran, dan fasilitas nuklir Natanz. Menurut laporan IRNA pada 16 Juni 2025, serangan ini menyebabkan 128 kematian, termasuk warga sipil, serta melukai sekitar 900 orang di berbagai wilayah Iran. 
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam pidato yang disiarkan oleh Kanal 12 Israel pada 15 Juni 2025, menyatakan, “Kami telah mengambil langkah penting untuk menetralkan ancaman Iran terhadap keamanan regional,” meskipun ia tidak menyebutkan secara eksplisit kematian jenderal atau ilmuwan nuklir, yang masih menjadi subjek verifikasi independen oleh organisasi internasional.

Rudal Iran Amuk Lokasi Dekat Komplek Kediaman Netahayu

Sebagai respons langsung, Iran meluncurkan serangan rudal besar-besaran yang menyasar wilayah Israel, termasuk area dekat kompleks kediaman Netanyahu di Caesarea, pada Minggu, 15 Juni 2025. Laporan dari CNN Indonesia mengkonfirmasi bahwa rudal-rudal Iran berhasil menghantam wilayah sekitar kediaman tersebut, menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur lokal dan memicu kepanikan di kalangan penduduk. 
Komando Front Dalam Negeri Israel segera mengeluarkan peringatan darurat, meminta warga untuk mencari perlindungan di tempat aman, karena sistem pertahanan udara Iron Dome tampak kewalahan menghadapi intensitas serangan, seperti dilaporkan oleh Haaretz pada 15 Juni 2025. Serangan rudal ini juga mengenai kota-kota lain seperti Bat Yam dan Haifa, menyebabkan kerusakan pada kilang minyak dan bangunan sipil. Berdasarkan data dari Badan Pertahanan Sipil Israel yang dikutip oleh Times of Israel, serangan tersebut menyebabkan 13 orang tewas dan 380 orang terluka, dengan sebagian besar korban berasal dari area perkotaan yang terkena dampak langsung.

Program Nuklir Iran Jadi Dalih Israel Menyerang

Eskalasi ini dipicu oleh ketegangan berkepanjangan terkait program nuklir Iran, yang oleh Israel dianggap sebagai ancaman eksistensial. Fasilitas nuklir Natanz menjadi salah satu target utama serangan Israel, dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada 15 Juni 2025 melaporkan adanya “kontaminasi radiologis dan kimia” di lokasi tersebut, meskipun tingkat radiasi masih dalam batas yang dapat dikendalikan. 
Iran, melalui pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri yang dilansir oleh Reuters, mengancam akan menutup Selat Hormuz, jalur vital untuk perdagangan minyak global, sebagai langkah balasan yang dapat memicu krisis energi dunia. Sementara itu, Juru Bicara PBB, Stéphane Dujarric, dalam konferensi pers pada 15 Juni 2025, menyatakan keprihatinan mendalam, “Eskalasi ini mengancam stabilitas kawasan dan keamanan global. Kami mendesak kedua pihak untuk segera memulai dialog dan menghentikan tindakan yang dapat memperburuk situasi.”

China Anggap Serangan Israel Sebagai Pelanggaran Berat

Reaksi internasional terus mengalir seiring berkembangnya situasi. Kementerian Luar Negeri China, seperti dikutip oleh Xinhua pada 16 Juni 2025, mengutuk serangan Israel sebagai “pelanggaran berat terhadap hukum internasional” dan menyerukan solusi damai. Di sisi lain, Amerika Serikat melalui pernyataan dari Departemen Luar Negeri pada 15 Juni 2025 menyatakan kesiapan untuk mendukung sekutu mereka, Israel, sambil memperingatkan Iran untuk menghindari provokasi lebih lanjut. 
Analis militer dari Institut Studi Strategis Internasional (IISS), yang wawancaranya dimuat oleh BBC pada 16 Juni 2025, memprediksi bahwa konflik ini dapat berlangsung hingga akhir tahun jika tidak ada intervensi diplomatik yang signifikan, terutama dengan ancaman Iran melibatkan sekutu regional seperti Houthi di Yaman.

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0