Banjir Bandang Landa Lembang, Satu Orang Hilang dan Aktivitas Wisata Lumpuh

Banjir bandang melanda kawasan Lembang usai hujan deras. Satu orang dilaporkan hilang, belasan kendaraan mogok, dan pasar setempat lumpuh. Tim SAR masih melakukan pencarian.

May 26, 2025 - 14:35
May 26, 2025 - 14:38
 0
Banjir Bandang Landa Lembang, Satu Orang Hilang dan Aktivitas Wisata Lumpuh
Banjir Bandang Lembang

Lembang, Bandung Barat - Hujan deras yang mengguyur kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, pada Jumat (23/5/2025) memicu banjir bandang dan longsor di sejumlah titik.

Banjir yang melanda wilayah wisata populer ini menyebabkan satu orang dilaporkan hilang, belasan kendaraan mogok, dan aktivitas pasar terhenti. Kejadian ini menjadi peringatan keras akan krisis lingkungan akibat kerusakan ekosistem hutan dan buruknya tata kelola ruang di kawasan tersebut.

Banjir menggenangi sejumlah ruas jalan utama, seperti Jalan Maribaya di Desa Kayuambon dan Jalan Panorama di depan Pasar Panorama Lembang. Ketinggian air mencapai lebih dari 50 sentimeter dengan arus yang sangat deras, sehingga menyulitkan pengendara yang melintas. “Hujannya lebat banget, jadi jalannya banjir. Arusnya kencang, tadi ada motor yang terbawa arus, pengendaranya jatuh,” ujar Gunawan Suhaepi (40), warga setempat, kepada detikJabar, Sabtu (24/5/2025).

Baca Juga: Kalender Hijriyah 2025 Resmi Dirilis, Catat Tanggal Penting untuk Ibadah dan Hari Besar Islam

Video yang diunggah warga di media sosial menunjukkan momen dramatis saat seorang pengendara motor terseret arus di Jalan Maribaya. Beberapa warga berusaha menolong, namun arus air yang kuat membuat upaya penyelamatan menjadi sulit. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Barat, Meidi, mengonfirmasi bahwa hujan deras pada Jumat siang menjadi pemicu utama banjir dan longsor di Lembang. “Kami sedang berkoordinasi dengan tim SAR untuk mencari satu warga yang dilaporkan hilang akibat terseret arus,” katanya.

Menurut laporan Pikiran Rakyat, banjir ini juga mengakibatkan lumpuhnya aktivitas di Pasar Panorama Lembang, dengan genangan air setinggi lutut menghentikan transaksi jual beli. “Banjir lebih dari 50 sentimeter, banyak kendaraan mogok, dan pasar jadi sepi,” ungkap Gunawan Suhaepi dalam wawancara terpisah.

Selain itu, kerusakan lingkungan, seperti deforestasi di daerah aliran sungai (DAS) hulu, menjadi faktor utama memperparah banjir. Aliran air deras yang menumpuk di kontur jalan yang menurun menunjukkan lemahnya sistem drainase di kawasan ini.

Pemerintah Kabupaten Bandung Barat telah mengerahkan tim untuk membersihkan saluran air yang tersumbat dan memperbaiki infrastruktur yang rusak. Namun, kejadian ini memunculkan pertanyaan besar tentang pengelolaan lingkungan di Lembang, yang dikenal sebagai destinasi wisata unggulan. “Banjir di Lembang akibat kerusakan lingkungan menjadi peringatan serius untuk menjaga alam,” tulis Kompasiana, menyoroti urgensi pelestarian ekosistem hutan di wilayah tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, tim SAR masih melakukan pencarian terhadap warga yang hilang, sementara warga setempat diminta waspada terhadap potensi hujan susulan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih dapat terjadi di Jawa Barat dalam beberapa hari ke depan.

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0