Gencatan Senjata Iran-Israel Diumumkan, Qatar Berperan sebagai Mediator
Trump umumkan gencatan senjata total Iran-Israel usai serangan ke pangkalan AS di Qatar; dunia sambut optimis tapi waspada.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan gencatan senjata total antara Iran dan Israel pada Selasa dini hari, 24 Juni 2025. Kesepakatan ini terjadi setelah serangan rudal Iran ke pangkalan militer AS di Qatar memicu kekhawatiran global.
Trump menyebut gencatan senjata akan dimulai dalam 24 jam dengan tahap awal berupa penghentian operasi militer selama enam jam. Ia memuji kedua negara atas keberanian dan kecerdasan mereka dalam menghentikan konflik.
Pihak Iran disebut menyetujui kesepakatan setelah negosiasi intens dengan Perdana Menteri Qatar melalui sambungan telepon. Namun, hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Iran maupun Israel yang mengakui perjanjian ini.
Gedung Putih memastikan Israel telah menyetujui gencatan senjata selama Iran tidak melakukan serangan tambahan. Serangan terakhir yang memicu de-eskalasi ini adalah peluncuran 19 rudal Iran ke Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar.
Militer Qatar berhasil mencegat 18 dari 19 rudal dan menyatakan serangan tidak menyebabkan korban jiwa. Satu rudal yang lolos hanya mengenai area non-kritis di sekitar pangkalan.
Qatar mengecam serangan tersebut namun memastikan situasi telah kembali aman dan stabil. Wilayah udaranya sempat ditutup untuk penerbangan komersial selama beberapa jam sebelum akhirnya dibuka kembali.
Warga Doha menggambarkan malam serangan sebagai mencekam dan penuh kepanikan. Suara ledakan terdengar jelas dan menyebabkan lampu kota sempat meredup.
Konflik dimulai dari serangan udara Israel ke Iran pada 13 Juni 2025 yang kemudian dibalas oleh Iran. AS turut masuk ke dalam konflik dengan menyerang fasilitas nuklir Iran pada 21 Juni.
Trump menyebut respons Iran atas serangan AS sebagai “sangat lemah” dan menyatakan tidak akan membalas lebih jauh. Ia menekankan bahwa tak ada korban dari pihak AS maupun Qatar.
Baca Juga: Ledakan Terdengar di Doha, Qatar: Iran Luncurkan Serangan Misil ke Pangkalan AS
Trump juga memberikan penghargaan khusus kepada Emir dan Perdana Menteri Qatar atas peran mediasi mereka. Ia menyebut Qatar telah membantu membuka jalan menuju gencatan senjata yang damai.
Analis Timur Tengah memperingatkan bahwa ketegangan belum sepenuhnya reda. Serangan lanjutan dari salah satu pihak bisa saja menggagalkan perjanjian yang telah dicapai.
Komunitas internasional menyambut pengumuman ini dengan hati-hati dan mendesak kembalinya diplomasi. Pemimpin dunia, termasuk Presiden Prancis dan Kepala NATO, menyerukan perdamaian permanen dan pencegahan proliferasi senjata nuklir.
Lebih dari 20 negara, termasuk Indonesia, telah lebih dahulu menyerukan gencatan senjata sejak pertengahan Juni. Serangan Israel ke wilayah Iran disebut sebagai pelanggaran hukum internasional oleh banyak negara.
Dengan kesepakatan ini, dunia kini menanti implementasi nyata dari komitmen kedua negara. Qatar tetap berperan aktif mendorong proses dialog dan menghindari terulangnya eskalasi militer di kawasan.
What's Your Reaction?






