Pengemudi Ojol Tewas Tertabrak KRL di Perlintasan Citayam, Depok
Depok, 2 Juni 2025 – Seorang pengemudi ojek online (ojol) tewas mengenaskan setelah tertabrak Kereta Rel Listrik (KRL) di perlintasan sebidang tanpa palang pintu di kawasan Citayam, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat, pada Senin (2/6/2025) pagi sekitar pukul 07.15 WIB. Korban, yang diidentifikasi berinisial HS (38), tewas di tempat kejadian akibat luka berat di bagian kepala dan tubuh.

Jakarta, 2 Juni 2025 - Insiden tragis terjadi saat KRL jurusan Jakarta-Bogor melintas dengan kecepatan tinggi. Menurut keterangan saksi mata, korban diduga menerobos perlintasan rel saat kereta mendekat.
“Saya lihat dia buru-buru menyeberang, mungkin tidak dengar kereta datang. Tiba-tiba saja kereta lewat dan langsung menabrak,” ujar Budi, seorang pedagang di dekat lokasi kejadian. Korban terseret sekitar 20 meter dari titik tabrakan, dan sepeda motornya ringsek parah.
Kapolsek Pancoran Mas, Kompol Tri Harijadi, membenarkan kejadian tersebut.
“Korban diduga tidak memperhatikan situasi perlintasan. Saat kejadian, tidak ada palang pintu di lokasi, dan peringatan dari warga sekitar tampaknya tidak didengar,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Senin (2/6/2025). Ia menambahkan bahwa pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan, termasuk kemungkinan korban menggunakan headset atau terganggu oleh faktor lain.
Manajer Humas PT KAI Commuter, Leza Arlan, menyayangkan insiden ini dan menyatakan bahwa perlintasan tersebut merupakan area rawan tanpa palang pintu otomatis.
“Kami mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati di perlintasan sebidang dan mematuhi Pasal 124 UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, yang mewajibkan pengguna jalan mendahulukan perjalanan kereta api,” katanya, sebagaimana dikutip dari laman resmi KAI Commuter. Ia juga menyebutkan bahwa perjalanan lima KRL sempat terganggu selama sekitar 25 menit akibat proses evakuasi.
Proses evakuasi jenazah dilakukan oleh tim gabungan dari Polres Metro Depok, petugas stasiun, dan warga setempat. Jenazah HS telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk visum, sementara keluarga korban telah diberitahu dan tiba di lokasi untuk mengurus proses pemakaman.
“Istri korban sangat terpukul. Dia bilang suaminya baru saja mengantar penumpang sebelum kejadian,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Latar Belakang dan Respons Pihak Berwenang
Perlintasan sebidang di kawasan Citayam dikenal sebagai salah satu titik rawan kecelakaan di Depok. Sebelumnya, kejadian serupa pernah terjadi, seperti kasus seorang pria yang tewas tertabrak KRL di perlintasan Jalan Laskar, Cipayung, pada Februari 2023, yang diduga merupakan aksi bunuh diri. “Kawasan ini sering ramai, dan banyak warga yang menyeberang tanpa memperhatikan keselamatan,” ungkap Uki, penjaga pintu perlintasan setempat, dalam pernyataannya pada kejadian sebelumnya.
Pemkot Depok, melalui Dinas Perhubungan, berjanji untuk segera mengevaluasi keamanan perlintasan sebidang di wilayah tersebut.
“Kami akan berkoordinasi dengan PT KAI untuk memasang palang pintu atau peringatan tambahan di lokasi rawan,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Depok, Eko Herwiyanto. Ia juga mengimbau warga untuk lebih waspada dan menghindari aktivitas di sekitar rel kereta ap
Imbauan Keselamatan
Tragedi ini kembali mengingatkan pentingnya keselamatan di perlintasan kereta api. Pengamat transportasi, Deddy Herlambang, menekankan perlunya sosialisasi rutin oleh pemerintah daerah dan PT KAI untuk mengedukasi warga tentang bahaya rel kereta.
“Perlintasan tanpa palang pintu sangat berisiko. Pemerintah daerah harus proaktif memasang tanda peringatan atau palang otomatis,” katanya, sebagaimana dikutip dari BBC News Indonesia dalam laporan terkait kecelakaan serupa di Karawang.
Masyarakat diminta untuk selalu mematuhi rambu lalu lintas, memperhatikan isyarat peringatan, dan menghindari aktivitas di jalur rel. PT KAI juga mengingatkan bahwa berdasarkan Pasal 114 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pengendara wajib berhenti saat sinyal berbunyi atau palang pintu mulai ditutup.
Hingga berita ini diturunkan, polisi masih mengumpulkan keterangan saksi dan bukti untuk menentukan penyebab pasti kecelakaan. Keluarga korban dijadwalkan menerima santunan dari PT KAI Commuter sesuai prosedur yang berlaku.
What's Your Reaction?






