Presiden Jokowi Cerita Hasil Lawatan Internasional dan Apresiasi untuk Presiden Prabowo
Presiden Jokowi mengungkapkan hasil kunjungan luar negeri terkait kesepakatan dagang, diplomasi ekonomi, serta memberikan pujian atas capaian Presiden Prabowo dalam memperkuat daya saing Indonesia di kancah global.

Presiden Joko Widodo membagikan cerita perjalanannya ke luar negeri yang baru-baru ini dilakukannya, mulai dari Eropa hingga Amerika Latin. Dalam pertemuan tersebut, ia membahas berbagai terobosan penting di sektor ekonomi dan diplomasi, terutama keberhasilan negosiasi antara Indonesia dan Uni Eropa yang telah berlangsung selama satu dekade.
Kesepakatan perdagangan bebas antara Indonesia dan Uni Eropa (IUEPA) akhirnya tercapai. Presiden Jokowi menyebut pencapaian ini sebagai hasil dari pendekatan personal dan diplomasi langsung yang ia lakukan dengan para pemimpin Uni Eropa, termasuk Presiden European Union Commission dan Presiden European Union Council. Bahkan, Raja Belgia secara khusus kembali ke Brussels untuk menyambut kedatangan Jokowi pada hari Minggu—hari yang biasanya dianggap sakral oleh masyarakat Eropa karena tidak digunakan untuk kegiatan formal.
Selain itu, Jokowi juga mengungkapkan bahwa ia mengunjungi beberapa negara lainnya, termasuk Brasil, Prancis, Inggris, dan Belarus. Ia menyampaikan bahwa negara-negara tersebut menunjukkan minat besar terhadap komoditas unggulan Indonesia seperti karet dan coklat. Terlebih, harga coklat dunia sedang melonjak akibat wabah penyakit tanaman yang melanda Amerika Latin dan Afrika, sehingga membuka peluang besar bagi Indonesia sebagai eksportir.
Presiden Jokowi juga menyoroti keberhasilan Presiden Prabowo dalam menurunkan tarif perdagangan dengan Amerika Serikat dari 32% menjadi 19% setelah melakukan komunikasi langsung dengan mantan Presiden Donald Trump. Menurut Jokowi, hal ini merupakan prestasi besar yang akan meningkatkan daya saing produk Indonesia, mengundang lebih banyak investasi asing, serta memperkuat posisi Indonesia dalam rantai ekonomi global.
Keberhasilan-keberhasilan ini, menurut Jokowi, mencerminkan posisi Indonesia yang tetap netral dan diterima oleh semua blok besar dunia. Indonesia tetap menjadi negara nonblok, tapi aktif berperan dalam berbagai forum internasional seperti BRICS, OECD, CPTPP, dan Indo-Pacific Economic Forum, menunjukkan fleksibilitas diplomatik yang tinggi.
Menanggapi pertanyaan seputar dukungannya terhadap PSI, Jokowi dengan tegas menyatakan bahwa dukungannya bersifat penuh. Meski ia belum mengonfirmasi secara langsung posisi formal seperti menjadi dewan pembina, ia menyebut bahwa ia bersedia bekerja jika diminta oleh siapa pun, termasuk partai politik lain. Ketika ditanya mengenai posisinya dalam dinamika politik saat ini, Jokowi menyebut dirinya bisa berada di depan, di belakang, maupun di tengah—menunjukkan sikap fleksibel dan siap mendukung dari berbagai sisi.
Situasi global yang sedang sulit menurut Jokowi menuntut pendekatan cerdas dan strategis dalam hubungan internasional. Ia pun menegaskan bahwa pengakuan dan kepercayaan dari dunia terhadap Indonesia adalah hasil dari kerja keras yang konsisten, diplomasi aktif, serta netralitas yang dihargai oleh semua pihak.
What's Your Reaction?






