Presiden Prabowo Resmikan Proyek Energi Terbarukan di 15 Provinsi, Investasi Capai Rp25 Triliun
Prabowo resmikan proyek energi terbarukan senilai Rp25 triliun di 15 provinsi, total kapasitas 379,7 MW dari PLTP dan PLTS.

Jakarta, Alltodays.com — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, meresmikan proyek pembangunan dan pengoperasian energi baru terbarukan (EBT) di 15 provinsi secara serentak pada Kamis siang, sebagai bagian dari komitmen pemerintah dalam transisi energi ramah lingkungan.
Peresmian ini mencakup proyek pembangkit listrik berbasis panas bumi (PLTP) dan tenaga surya (PLTS), yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Hadalia, menyebutkan bahwa total nilai investasi dari proyek ini mencapai Rp25 triliun, dengan total kapasitas daya sebesar 379,7 megawatt (MW).
Salah satu proyek utama yang diresmikan dalam tahap pertama adalah PLTP Belawan Ien Unit 1, hasil kolaborasi antara Medco Power dan PT Medco Cahaya Geothermal (MCG). PLTP ini memiliki kapasitas total mencapai 110 MW, dan akan dikembangkan dalam tiga tahap.
Baca Juga: TNI Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk Evakuasi WNI dari Iran dan Israel
“Yang diresmikan sekarang sebesar 120 MW, dengan lokasi saat ini sebesar 34,9 MW. Tahap kedua akan menambah 45 MW dan tahap ketiga sekitar 25 MW,” ujar Bahlil saat mendampingi Presiden Prabowo dalam acara peresmian.
Selain PLTP Belawan, tiga lokasi lain yang turut diresmikan antara lain Gunung Salak di Jawa Barat, Sumatera Barat, dan beberapa provinsi lain yang juga masuk dalam jaringan EBT nasional.
Proyek EBT ini tidak hanya berfungsi sebagai langkah strategis mengurangi ketergantungan pada energi fosil, namun juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan industri lokal. Menurut Bahlil, proyek ini memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40%, yang berarti sebagian besar bahan dan tenaga kerja berasal dari dalam negeri.
Lebih jauh, proyek ini juga memberikan kontribusi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan bonus produksi panas bumi yang diperkirakan mencapai Rp426,5 miliar.
Dengan dukungan dari PLN melalui perjanjian pembelian tenaga listrik (PPA), Bahlil menyatakan optimisme bahwa proyek ini akan terus berkembang. “Kontraknya jalan terus, dan ini menjadi tanda cerah bagi pengembangan energi terbarukan di Indonesia,” ucapnya.
Peresmian proyek EBT ini menandai langkah penting Indonesia menuju kemandirian energi dan masa depan yang lebih berkelanjutan.
What's Your Reaction?






