Banjir Bandang dan Longsor di Pegunungan Arfak: 15 Korban Tewas, Pencarian Masih Berlanjut

May 23, 2025 - 15:50
May 23, 2025 - 15:53
 0
Banjir Bandang dan Longsor di Pegunungan Arfak: 15 Korban Tewas, Pencarian Masih Berlanjut
Banjir Bandang dan Longsor di Pegunungan Arfak

Manokwari, Alltodays.com – Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, kembali diterpa duka mendalam akibat banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Distrik Catubouw pada Senin (19/5/2025). Hingga Jumat (23/5/2025), Polda Papua Barat melaporkan sebanyak 15 korban meninggal dunia, sementara 10 warga lainnya masih dinyatakan hilang. Tim SAR gabungan terus berupaya mencari korban di tengah kondisi medan yang sulit dan fasilitas terbatas.

Bencana yang dipicu hujan deras ini menghantam Kampung Jim, Distrik Catubouw, dan menyebabkan kerusakan parah pada pemukiman warga serta infrastruktur setempat. Menurut laporan @KompasTV di X, banjir bandang ini juga menewaskan seorang petambang di kawasan tersebut.

“Banjir dan longsor terjang Pegunungan Arfak, 1 petambang tewas dievakuasi,” tulis @KompasTV pada 19 Mei 2025. Tim SAR yang terdiri dari 76 personel gabungan, meliputi Polres Pegunungan Arfak (30 personel), Kodim 1812 Pegaf (21 personel), Basarnas (12 personel), BPBD Provinsi Papua Barat (10 personel), dan BPBD Pegaf (3 personel), telah dikerahkan untuk mempercepat pencarian korban.

Dandim 1812 Pegaf, Letkol Czi Indra Danu, yang memimpin apel gabungan, menegaskan pentingnya kerja tim dan keselamatan selama operasi. “Hari ini kita lanjutkan pencarian korban tanah longsor.

Kita bekerja secara tim serta tetap jaga keselamatan,” ujarnya, sebagaimana dikutip dari Ipol.id. Sementara itu, Kapolres Pegunungan Arfak, Kompol Bernadus Okoka, menyatakan bahwa pencarian terus dilakukan meski terkendala fasilitas yang belum memadai. “Kami tetap berupaya maksimal untuk menemukan korban yang hilang,” katanya.

Seorang warga setempat, Markus, yang rumahnya ikut terdampak, mengungkapkan keprihatinannya. “Kami tidak menyangka air dan lumpur datang begitu cepat.

Banyak tetangga yang kehilangan keluarga. Kami harap bantuan segera datang,” ujarnya dengan nada sedih. Laporan dari @mediaindonesia di X menyebutkan bahwa 19 warga awalnya dinyatakan hilang, namun hingga kini, tim SAR telah berhasil mengevakuasi lima jenazah tambahan, sehingga jumlah korban meninggal bertambah menjadi 15 orang.

Berita Terkait: Dirjen Bea Cukai Diangkat dari Perwira TNI Aktif, Ini yang Membuat Netizen Khawatir

Kabupaten Pegunungan Arfak, yang dikenal dengan keindahan alamnya seperti Danau Anggi Giji dan Anggi Gida, kembali menarik perhatian karena bencana ini.

Wilayah ini, dengan populasi 40.680 jiwa pada 2024, memiliki ekosistem hutan tropis yang kaya, namun sering kali rentan terhadap bencana alam akibat topografi pegunungan dan curah hujan tinggi. Pemerintah daerah setempat, bersama BPBD, kini tengah berkoordinasi untuk memberikan bantuan logistik dan evakuasi warga ke tempat yang lebih aman.

Otoritas setempat juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, mengingat musim hujan masih berlangsung. “Kami meminta warga di daerah rawan untuk segera melapor jika ada tanda-tanda bahaya,” ujar kepala BPBD Papua Barat dalam pernyataan resmi. Pencarian korban masih berlangsung, dengan harapan korban yang hilang dapat segera ditemukan.

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0