Direktur RS Indonesia di Gaza Tewas dalam Serangan Udara Israel, Ini Kronologinya

Dr. Marwan Al-Sultan, direktur RS Indonesia di Gaza, tewas akibat serangan udara Israel. Indonesia kecam pelanggaran hukum humaniter.

Jul 4, 2025 - 13:12
Jul 4, 2025 - 13:29
 0
Direktur RS Indonesia di Gaza Tewas dalam Serangan Udara Israel, Ini Kronologinya

Jakarta, 4 Juli 2025 – Dr. Marwan Al-Sultan, direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara, tewas bersama istri dan anak-anaknya akibat serangan udara Israel pada Selasa, 2 Juli 2025. Serangan yang menghantam kediaman mereka di kawasan Tal Al-Hawa, Gaza Barat Daya, memicu kecaman keras dari pemerintah Indonesia dan komunitas kemanusiaan.

Kronologi Pengeboman Rumah Sakit Indonesia Oleh Israel

Berdasarkan kesaksian Lubna Al-Sultan, anak perempuan Dr. Marwan yang selamat, serangan udara Israel menggunakan rudal dari pesawat tempur F-16 yang secara spesifik menghantam kamar ayahnya pada pukul 03.00 waktu setempat. Selain Dr. Marwan, istri, putri, dan menantunya juga menjadi korban. Serangan ini terjadi di tengah operasi militer Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 56.500 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak, serta melukai 133.419 lainnya, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza.

Dr. Marwan, seorang dokter ahli jantung dan penghafal Al-Qur’an, dikenal sebagai tokoh kemanusiaan yang berdedikasi. Ia terus bertahan di Rumah Sakit Indonesia meskipun berada di bawah tekanan militer Israel, memberikan laporan terkini tentang krisis kemanusiaan di Gaza Utara.

Kecaman dari Indonesia Atas Serangan Israel Ke Rumah Sakit

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menyampaikan duka cita mendalam dan mengutuk serangan tersebut. “Kami mengutuk keras serangan Israel yang menewaskan Direktur RS Indonesia, dr Marwan Al-Sultan, beserta keluarganya, dan menilai tindakan ini sebagai pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional,” demikian pernyataan resmi Kemlu RI, sebagaimana dikutip dari Media Indonesia.

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sultan B Najamudin, menegaskan bahwa serangan tersebut melanggar hukum humaniter internasional. “Serangan yang menewaskan tenaga kesehatan tersebut merupakan pelanggaran terhadap Konvensi Jenewa Keempat 1949 dan Protokol Tambahan I 1977,” ujarnya, sebagaimana dilaporkan oleh Media Indonesia.

Ketua DPR RI, Puan Maharani, juga menyampaikan duka cita. “Kami turut berduka cita atas kepergian dr Marwan beserta keluarganya. Semoga kejadian ini menjadi yang terakhir dan tidak terulang kembali,” katanya, seperti dikutip dari Detik.com.

Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia, breakdown kemanusiaan. “Kehilangan dr Marwan adalah duka mendalam bagi kami semua. Beliau adalah dokter yang sangat berdedikasi dan berulang kali meminta perlindungan dunia internasional terhadap tim medis,” ujar dr Fikri Riza, Ketua Presidium MER-C, menurut laporan Media Indonesia.

70 Petugas Medis Tewas Selama Serangan Israel dalam 50 Hari

Kematian Dr. Marwan menambah daftar tenaga kesehatan yang menjadi korban di Gaza. Menurut Healthcare Workers Watch (HWW), ia adalah petugas medis ke-70 yang tewas dalam 50 hari terakhir akibat serangan Israel. Rumah Sakit Indonesia, yang didirikan atas inisiatif organisasi kemanusiaan Indonesia, telah menjadi sasaran berulang sejak eskalasi konflik. Fasilitas medis lain, seperti Rumah Sakit Al-Shifa, juga menghadapi tekanan serupa, dengan banyak pasien dan tenaga medis terjebak di tengah pengepungan.

Respons Masyarakat Indonesia

Kematian Dr. Marwan memicu gelombang duka dan kemarahan di Indonesia. Menurut laporan Detik.com, tagar #KecamIsrael ramai digunakan di media sosial, mencerminkan kecaman luas terhadap tindakan Israel. Masyarakat Indonesia, melalui berbagai platform, menyuarakan solidaritas dengan rakyat Palestina dan menyerukan keadilan atas kematian Dr. Marwan. “Kami mengecam keras tindakan Israel yang menewaskan dr Marwan Al-Sultan beserta keluarganya,” ujar Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, seperti dikutip dari Detik.com, mencerminkan sentimen publik yang dominan.

Meskipun demikian, beberapa pihak mempertanyakan konteks konflik yang lebih luas. Namun, laporan dari sumber-sumber yang tersedia menunjukkan bahwa mayoritas respons masyarakat Indonesia berfokus pada kecaman terhadap Israel dan dukungan terhadap perjuangan kemanusiaan di Gaza, tanpa menyebutkan adanya pandangan kontra yang signifikan dalam artikel-artikel tersebut.

Indonesia Berusaha Lindungi Petugas Medis

Pemerintah Indonesia berencana memperjuangkan isu ini di forum internasional, termasuk kemungkinan mengusulkan pembahasan darurat di Dewan Keamanan PBB untuk perlindungan tenaga medis di zona konflik, sebagaimana tersirat dari seruan keadilan dalam sumber-sumber berita. MER-C juga menyatakan komitmennya untuk terus mendokumentasikan pelanggaran hukum humaniter di Gaza.

Kematian Dr. Marwan Al-Sultan menjadi simbol dari krisis kemanusiaan yang terus memburuk di Gaza, mendorong seruan global untuk perlindungan warga sipil dan tenaga medis di wilayah tersebut.

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0