Pertemuan Putin dan Penasihat Pemimpin Iran Bahas Ketegangan Timur Tengah dan Isu Nuklir

Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu penasihat pemimpin tertinggi Iran untuk membahas ketegangan di Timur Tengah dan isu program nuklir Iran, di tengah desakan diplomatik dari Barat.

Jul 22, 2025 - 08:28
 0
Pertemuan Putin dan Penasihat Pemimpin Iran Bahas Ketegangan Timur Tengah dan Isu Nuklir

Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pertemuan penting dengan Ali Larijani, penasihat pemimpin tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei, pada Minggu, 20 Juli 2025. Agenda utama pertemuan yang digelar di tengah ketegangan geopolitik itu adalah membahas dua isu krusial: meningkatnya konflik di Timur Tengah dan keberlanjutan program nuklir Iran. Juru bicara Kremlin, Dimitri Peskov, menyampaikan bahwa Larijani membawa penilaian strategis dari Teheran mengenai situasi kawasan dan perkembangan terkini dari program nuklir Iran. Dalam tanggapannya, Putin menegaskan kembali bahwa Rusia tetap mendukung stabilitas regional dan penyelesaian konflik melalui jalur diplomatik. Meski Rusia dikenal memiliki hubungan dekat dengan Iran, Moskwa tetap menunjukkan sikap hati-hati dan tidak serta-merta membela Teheran secara terbuka, bahkan setelah serangan udara Israel ke wilayah Iran pada Juni lalu yang diduga kuat mendapat dukungan dari Amerika Serikat. Sementara itu, Inggris, Prancis, dan Jerman dikabarkan tengah bersiap membuka kembali meja perundingan dengan Iran. Tujuannya adalah membahas pembatasan aktivitas nuklir yang dinilai semakin mengkhawatirkan dunia internasional, terutama terkait tingkat pengayaan uranium yang dilakukan oleh Iran. Kantor berita Tasnim mengonfirmasi bahwa Teheran telah menyatakan kesediaannya untuk ikut serta dalam perundingan tersebut, meskipun belum ada rincian teknis lebih lanjut. Langkah ini dinilai sebagai isyarat bahwa Iran masih membuka ruang bagi diplomasi, meski belum jelas apakah kompromi substansial akan tercapai. Di sisi lain, muncul laporan dari media Amerika Serikat yang menyebut bahwa Putin diduga mendorong Iran untuk menyepakati perjanjian nuklir baru dengan Washington. Namun, pihak Kremlin langsung membantah klaim tersebut dan menyebutnya sebagai spekulasi media Barat yang tidak berdasar. Iran sendiri terus membantah memiliki ambisi untuk membuat senjata nuklir, dan menegaskan bahwa seluruh program nuklirnya bertujuan damai demi mendukung kebutuhan energi nasional, bukan untuk kepentingan militer.

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0