Puluhan Rudal Balistik Iran Hujani Langit Israel, Tel Aviv dan Yerusalem Mencekam

Iran meluncurkan puluhan rudal ke Israel sebagai balasan atas serangan fasilitas nuklirnya, memicu korban jiwa dan meningkatkan risiko konflik regional.

Jun 23, 2025 - 13:31
Jun 24, 2025 - 12:52
 0
Puluhan Rudal Balistik Iran Hujani Langit Israel, Tel Aviv dan Yerusalem Mencekam

Langit Israel dikejutkan oleh serangan besar-besaran dari Iran yang meluncurkan puluhan rudal balistik dan hipersonik pada Senin dini hari. Kota-kota strategis seperti Tel Aviv, Yerusalem, dan Haifa menjadi target utama dalam serangan yang diklaim Iran sebagai balasan atas serangan udara Amerika Serikat dan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran.

Serangan dimulai sekitar pukul 01.30 waktu setempat, dengan lebih dari 100 rudal diluncurkan, termasuk tipe balistik Haj Qassem dan rudal hipersonik. Rudal-rudal tersebut menembus sebagian sistem pertahanan udara Iron Dome dan menghantam pangkalan militer, kawasan permukiman, serta infrastruktur energi.

Ledakan terdengar berulang kali di Tel Aviv, memicu kepanikan warga dan membuat banyak orang bergegas menuju bunker. “Langit tiba-tiba berubah merah dan suara ledakan terus-menerus terdengar,” kata David Cohen, warga Tel Aviv.

Citra satelit yang dirilis media Iran menunjukkan kerusakan pada pangkalan udara Ness Ziona dan dugaan serangan terhadap markas Mossad. Pemerintah Iran menyebut serangan ini sukses mengenai target militer strategis, sementara Israel menyatakan sebagian besar rudal hanya menghantam fasilitas sipil minor.

Baca Juga: Iran Ancam Tutup Selat Hormuz Pasca-Serangan AS, Dunia Waspadai Krisis Minyak Global

Serangan ini disebut sebagai gelombang kedua setelah sebelumnya Israel menyerang Iran pada 13 Juni, menewaskan 78 orang. Iran menyatakan serangan balasan kali ini adalah hak sahnya untuk mempertahankan diri.

Yordania menutup wilayah udaranya setelah mendeteksi rudal dan drone Iran melintasi langit Amman. Ledakan terdengar hingga ke ibu kota Yordania, memicu kecemasan di kalangan warga sipil.

Israel meningkatkan siaga militer di sepanjang perbatasan Lebanon untuk mengantisipasi serangan dari Hizbullah. Pemerintah juga menutup seluruh akses wilayah udara nasional demi mencegah ancaman lanjutan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut serangan ini sebagai agresi brutal dan berjanji akan membalas dengan kekuatan penuh. Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menegaskan dukungan total kepada Israel atas apa yang disebutnya sebagai serangan “tidak beralasan” dari Iran.

Iran mengajukan sidang darurat di Dewan Keamanan PBB, menyerukan kecaman terhadap aksi militer AS dan Israel. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran menyatakan serangan itu sah secara hukum internasional.

Beberapa wilayah di Haifa dan Tel Aviv mengalami kerusakan parah, termasuk pembangkit listrik dan gedung permukiman. Di Yerusalem, serpihan rudal menyebabkan kebakaran di kompleks perumahan warga.

Layanan medis di kota-kota terdampak bekerja maksimal untuk menangani korban luka. Petugas di lapangan menyebut ini sebagai salah satu serangan terbesar yang pernah terjadi dalam dua dekade terakhir.

Harga minyak dunia melonjak 5% menyusul eskalasi konflik ini. Ketidakpastian geopolitik di kawasan membuat pasar global waspada terhadap lonjakan harga energi.

Perusahaan pelayaran internasional seperti Maersk menyatakan masih melanjutkan operasi di kawasan Teluk. Namun, mereka bersiap mengevaluasi ulang jalur pelayaran jika situasi keamanan memburuk.

Organisasi pelayaran Bimco memperingatkan potensi serangan rudal atau drone terhadap kapal dagang. Iran disebut memiliki kapasitas militer yang cukup untuk mengancam pelayaran internasional di Selat Hormuz.

Israel membalas serangan Iran dengan menghantam sejumlah fasilitas militer dan nuklir di Teheran. Informasi mengenai korban dan dampak serangan balik ini masih minim.

Para analis memperingatkan eskalasi ini bisa menarik aktor lain seperti Hizbullah, milisi Irak, atau kelompok bersenjata di Suriah. Situasi di kawasan diperkirakan memburuk jika tidak ada upaya deeskalasi segera.

Hingga Senin siang, situasi di Israel dan Iran masih sangat tegang. Belum ada tanda-tanda bahwa kedua pihak akan menghentikan aksi militer dalam waktu dekat.

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0