Anak Gajah Tewas Tertabrak Truk di Perak, Induk Setia Menjaga
Terharu, induk gajah meratapi nasib tragis anaknya yang tertabrak oleh truk.

Malaysia, 14 Mei 2025 – Seekor anak gajah jantan berusia sekitar lima tahun tewas tragis setelah tertabrak truk pengangkut ayam di Jalan Raya Timur-Barat, Kilometer 80 ruas Gerik-Jeli, Perak, Malaysia, pada Minggu dini hari, 11 Mei 2025, sekitar pukul 02.50.
Namun, momen yang mengguncang hati dunia adalah kesetiaan induk gajah, yang enggan meninggalkan jasad anaknya, terekam dalam video viral yang menyebar luas.
Kecelakaan terjadi ketika anak gajah tiba-tiba menyeberang jalan dari hutan, sehingga pengemudi truk, berusia 28 tahun, tidak sempat menghentikan kendaraan.
Akibatnya, anak gajah terseret di bawah truk dan tewas seketika. Induk gajah, yang berada di dekat lokasi, menyerang bagian depan truk hingga penyok, lalu berdiri di samping anaknya, menolak bergerak meski petugas berupaya mengevakuasi.
Artikel Terkait: Ledakan Amunisi di Garut Tewaskan 4 Orang Perwira dan 9 Warga Sipil, TNI AD Bantu Pemakaman Korban
Kepala Polisi Gerik, Inspektur Zulkifli Mahmood, menyatakan bahwa pengemudi truk awalnya melihat gajah dewasa merumput di bahu jalan dan menganggap situasi aman.
“Namun, anak gajah muncul dari sisi kiri secara tiba-tiba. Pengemudi tidak memiliki cukup waktu untuk bereaksi,” ujarnya. Pengemudi tidak terluka, tetapi truk mengalami kerusakan signifikan.
Departemen Perlindungan Satwa Liar dan Taman Nasional Perak (Perhilitan) segera turun tangan untuk menangani situasi. Proses evakuasi induk gajah berlangsung dramatis karena hewan tersebut terus melindungi jasad anaknya.
“Kami terpaksa menggunakan obat penenang dan rantai untuk memindahkan induk gajah ke lokasi aman,” kata seorang petugas Perhilitan. Proses ini, yang berlangsung hingga pagi hari, menyisakan duka bagi para saksi.
Seorang pengendara yang merekam video insiden, Ahmad Fauzi, menggambarkan pemandangan itu sebagai “momen yang menghancurkan hati”. Ia berkata, “Induk gajah terus mendorong anaknya dengan belalai, seolah ingin membangunkannya. Saya tidak bisa menahan air mata.” Video tersebut, yang menyebar di media sosial sejak 12 Mei 2025, memicu gelombang simpati global dan seruan untuk perlindungan satwa liar.
Insiden ini menyoroti krisis hilangnya habitat gajah Asia, spesies yang terancam punah menurut Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN).
Jalan Raya Timur-Barat, yang melintasi hutan habitat gajah, minim penerangan dan tanda peringatan satwa. “Ini adalah tragedi yang bisa dicegah dengan koridor satwa liar dan infrastruktur jalan yang lebih baik,” kata Dr. Nurul Ain, ahli konservasi dari Universiti Malaya.
Reaksi publik di media sosial mencerminkan keprihatinan mendalam. “Gajah punya emosi seperti kita. Kita harus lindungi mereka,” tulis seorang pengguna di Facebook. Perilaku induk gajah ini juga menjadi bukti ilmiah tentang empati hewan, didukung studi tentang ikatan sosial gajah.
Perhilitan kini menyelidiki insiden ini dan berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk mencegah kejadian serupa. Masyarakat diminta menghindari jalur Gerik-Jeli hingga situasi terkendali. Tragedi ini menjadi pengingat mendesak akan perlunya keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian satwa liar.
What's Your Reaction?






