Institut Sains Weizmann Dibombardir Rudal Iran, Eskalasi Baru Konflik Tel Aviv–Teheran
Iran serang Institut Sains Weizmann di Israel, pusat riset militer strategis, picu lonjakan eskalasi konflik Timur Tengah.

Rehovot, Alltodays.com – Ketegangan antara Iran dan Israel kembali memanas setelah serangan rudal Iran dikabarkan menghantam Institut Sains Weizmann, salah satu pusat riset ilmiah dan militer paling prestisius di dunia. Serangan terjadi pada Minggu, 15 Juni 2025, di kota Rehovot, sekitar 20 kilometer selatan Tel Aviv.
Weizmann Institute dikenal luas sebagai pusat unggulan dalam bidang fisika, biologi, kimia, matematika, hingga ilmu komputer. Namun, di balik nama besarnya dalam dunia akademik, lembaga ini juga memiliki keterkaitan erat dengan infrastruktur keamanan dan pengembangan teknologi militer Israel, termasuk sistem kecerdasan buatan, drone, komunikasi terenkripsi, pelacakan elektronik, hingga riset energi terarah dan aplikasi nuklir.
Beberapa analis pertahanan menyebut bahwa serangan ini bukan sekadar pukulan simbolik, melainkan pesan keras dari Iran. Pemilihan target yang begitu strategis diduga berkaitan dengan peran Weizmann Institute dalam pengembangan sistem senjata Israel yang selama ini digunakan dalam operasi-operasi militer terhadap fasilitas dan ilmuwan Iran.
Meski serangan ini disebut sebagai salah satu yang paling sensitif dalam sejarah serangan lintas wilayah, media Israel hingga kini belum merilis gambar ataupun rincian kerusakan. Hal ini diduga kuat merupakan bagian dari kebijakan sensor militer yang ketat guna mencegah bocornya informasi mengenai kelemahan atau kerusakan infrastruktur vital negara.
Baca Juga: Alasan Kenapa Bendera Meksiko yang Berkibar Saat Aksi Demo di Los Angeles
Ketiadaan informasi resmi juga menimbulkan pertanyaan besar terkait tingkat keberhasilan serangan dan potensi kerentanannya. Beberapa pengamat menyebut bahwa jika benar rudal mampu menembus salah satu lokasi paling dijaga di Israel, maka ini menjadi sinyal bahwa eskalasi sudah memasuki tahap paling serius dan presisi intelijen Iran mengalami peningkatan signifikan.
Diketahui, Institut Sains Weizmann didirikan pada 1934 oleh ilmuwan kimia Chaim Weizmann yang kelak menjadi presiden pertama Israel dengan nama awal Daniel Sieff Research Institute. Lembaga ini kemudian berganti nama pada 1949 untuk menghormati pendirinya, dan sejak saat itu berkembang menjadi pusat riset kelas dunia dengan dukungan dana besar dari pemerintah Israel dan institusi internasional.
Sampai saat ini, belum ada pernyataan resmi dari otoritas Israel maupun Iran terkait dampak langsung dari serangan ini. Namun para analis sepakat, serangan terhadap Weizmann Institute bisa membuka babak baru dalam konflik regional yang kian tak mengenal batas sipil maupun militer.
What's Your Reaction?






