Tim Gabungan Gagalkan Penyelundupan 2 Ton Sabu di Perairan Karimun, Operasi Terbesar dalam Sejarah Indonesia

Tim gabungan BNN, Bea Cukai, TNI AL, dan Polda Kepri gagalkan penyelundupan 2 ton sabu senilai Rp5 triliun di perairan Tanjung Balai Karimun.

May 27, 2025 - 15:35
May 27, 2025 - 15:35
 0
Tim Gabungan Gagalkan Penyelundupan 2 Ton Sabu di Perairan Karimun, Operasi Terbesar dalam Sejarah Indonesia
Sumber Gambar: Google

Batam, Alltodays.com – Tim gabungan Badan Narkotika Nasional (BNN), Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, TNI Angkatan Laut, dan Polda Kepulauan Riau berhasil mengungkap penyelundupan 2 ton sabu di perairan Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau, pada 2 Mei 2025.

Barang haram senilai Rp5 triliun tersebut disita dari kapal tanker MT Sea Dragon Tarawa, menandai operasi pemberantasan narkotika terbesar dalam sejarah Indonesia. Pengungkapan ini mencegah potensi peredaran sabu yang dapat merusak 8 juta jiwa.

Kronologi operasi bermula dari analisis intelijen selama lima bulan oleh tim gabungan. Berdasarkan informasi intelijen, tim mengidentifikasi MT Sea Dragon Tarawa sebagai kapal yang diduga digunakan untuk menyelundupkan narkotika.

“Kami melakukan pemantauan intensif di perairan Karimun, yang dikenal sebagai jalur strategis penyelundupan,” ujar Kepala BNN RI Komjen Marthinus Hukom dalam konferensi pers di Dermaga Bea Cukai, Tanjung Uncang, Batam, sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Pada 2 Mei 2025, tim gabungan yang didukung kapal perang TNI AL melakukan pengintaian di perairan Karimun. Setelah mencegat MT Sea Dragon Tarawa, pemeriksaan menyeluruh mengungkap 2 ton sabu yang disembunyikan di dalam kapal. Barang bukti tersebut kemudian dibawa ke Dermaga Bea Cukai untuk pengamanan dan dokumentasi.

“Operasi ini menunjukkan komitmen kami untuk memutus rantai peredaran narkotika internasional,” tambah Marthinus, menekankan bahwa operasi ini mencegah perputaran uang Rp5 triliun di pasar gelap.

Seorang warga Batam, Rudi, yang menyaksikan konferensi pers, mengungkapkan kekagetannya kepada Alur News: “Saya kaget banget lihat tumpukan sabu sebanyak itu. Ini bikin kita sadar betapa seriusnya ancaman narkoba di Kepri.

Kekhawatiran serupa juga mencuat di media sosial, di mana banyak warga memuji keberhasilan tim gabungan, namun mempertanyakan bagaimana sabu dalam jumlah besar bisa masuk ke wilayah Indonesia.

Menurut Detik.com, operasi ini merupakan yang kedua dalam sepekan di perairan Kepri, setelah pengungkapan kasus serupa pada akhir April 2025. Hal ini menegaskan bahwa Kepulauan Riau, yang berdekatan dengan Selat Malaka, menjadi jalur utama penyelundupan narkotika internasional. Untuk mendukung operasi, tim gabungan memanfaatkan teknologi pengawasan maritim dan koordinasi lintas instansi yang ketat.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi resmi mengenai jumlah pelaku yang ditangkap atau asal pasti sabu tersebut. Namun, BNN menyatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung untuk mengungkap jaringan di balik penyelundupan ini. “Kami akan terus mengejar pelaku dan memastikan tidak ada celah bagi sindikat narkoba,” tegas Marthinus.

Keberhasilan operasi ini menjadi bukti efektivitas kerja sama antarinstansi dalam memerangi peredaran narkotika. Meski demikian, skala penyelundupan ini memicu pertanyaan tentang pengawasan perbatasan maritim Indonesia. Pemerintah diharapkan memperkuat langkah pencegahan dan memberikan transparansi lebih lanjut terkait perkembangan kasus ini.

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0